detikKultum Nasaruddin Umar: Ini Amalan yang Dikerjakan Saat Beritikaf

detikKultum Nasaruddin Umar: Ini Amalan yang Dikerjakan Saat Beritikaf

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 09 Apr 2023 17:30 WIB
Jakarta -

Pada bulan Ramadan, itikaf umumnya dikerjakan menjelang 10 malam terakhir. Tujuan itikaf sendiri untuk mencari keridhaan Allah SWT.

Menurut penuturan Prof Nasaruddin Umar dalam detikKultum detikcom, Minggu (9/4/2023), itikaf dilakukan dengan cara bermuhasabah atas perbuatan-perbuatan yang selama ini dikerjakan. Meski identik dengan berdiam diri di masjid, ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan.

"Jadi berdiam diri di masjid bukan untuk diamnya, tapi kontemplasinya itu," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Nasaruddin menjelaskan, yang dimaksud dengan kontemplasi ialah merenung atau bermuhasabah. Saking pentingnya muhasabah, ada ulama yang mengatakan merenung lebih utama daripada salat-salat sunnah.

Namun, perlu diingat bahwa muhasabah dilakukan selama masih terjaga. Seumpama seorang muslim mulai merasa kantuk saat beritikaf, maka bisa disiasati dengan mengerjakan salat lain.

ADVERTISEMENT

"Setelah segar kembali ingatan kita, konsentrasi lagi, tafakur lagi sejenak merenungkan dosa-dosa lampau," lanjut Prof Nasaruddin.

Sebelum melaksanakan itikaf, hendaknya kita membaca niat yang berbunyi:

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitul i'tikaafa fii haadzal masjidi lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat itikaf di masjid ini karena Allah SWT,"

Sesampainya di masjid, kita bisa memulai dengan berwudhu dan melaksanakan salat tahiyatul masjid, Setelahnya, bacalah Al-Qur'an dan bermuhasabah.

"Tapi jangan tidur. Kalau tidur akibatnya kan batal wudhu, maka lebih baik kita memelihara wudhu," kata Prof Nasaruddin.

Menurutnya, tidur di masjid diperbolehkan pada waktu menjelang pagi. Namun, bukan berarti saat beritikaf seseorang malah tidur semalaman di masjid.

Selengkapnya detikKultum Nasaruddin Umar: Iktikaf, bisa disaksikan DI SINI.

(lus/lus)

Hide Ads