×
Ad

e-Rapor Versi 2025 untuk Jenjang SD-SMA, Aman dari Bencana-Terintegrasi Dapodik

Devita Savitri - detikEdu
Sabtu, 20 Des 2025 12:05 WIB
Foto: (Dokumentasi Kemendikdasmen)
Jakarta -

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terapkan e-Rapor Versi 2025 bagi jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Penerapan ini diawali dengan pemberlakuan pembagian rapor digital melalui aplikasi e-Rapor untuk jenjang SMA.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto menjelaskan e-Rapor adalah sistem penilaian digital yang terintegrasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Oleh karena itu, proses penilaian menjadi lebih sistematis, akurat, dan transparan.

"Data capaian belajar peserta didik langsung tersinkronisasi ke Dapodik, mendukung kebijakan nasional," kata Gogot dikutip dari rilis yang diterima, ditulis Sabtu (20/12/2025).

Lebih Baik Dibanding Rapor Manual?

Dijelaskan, e-Rapor merupakan jawaban dari kekurangan yang dimiliki oleh rapor manual. Melalui e-Rapor, nantinya guru tak akan lagi terjebak dalam tumpukan kertas atau pun penggunaan aplikasi spreadsheet sederhana namun tidak terintegrasi.

Pengisian rapor manual dinilai memakan banyak waktu dan menguras sumber daya yang besar untuk urusan administratif. Rapor ini masih menggunakan kertas yang mengharuskan guru melakukan penilaian pembelajaran secara manual.

Di sekolah, nilai tidak hanya diberikan oleh satu guru saja, lantaran ada guru mata pelajaran. Sayangnya, komunikasi dan kolaborasi antara guru mata pelajaran disebut masih sering terputus yang menyebabkan data tidak tersimpan secara utuh dan terintegrasi.

Karena bersifat manual, ada berbagai tahapan yang harus dilakukan guru. Tahapan yang dimaksud adalah melakukan penilaian pembelajaran, mengisi nilai ke rapor, lalu nilai diisikan oleh operator ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Proses ini ternyata kerap menimbulkan masalah, seperti banyak jumlah dan mata pelajaran yang tidak sesuai. e-Rapor dinilai sebagai jawaban untuk menghadapi hal tersebut.

Hal ini dipastikan oleh Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA), Winner Jihar Akbar. Winner menyatakan sejak pertama kali dikembangkan, e-Rapor bertujuan untuk membantu sekolah dalam mengelola dan melaporkan hasil belajar secara efisien, akurat, dan transparan.

"Sebuah sistem yang terintegrasi dengan Dapodik menjadikan e-Rapor sebagai alat yang tidak hanya memudahkan proses administrasi. Lebih penting, memperkuat pengambilan keputusan berbasis data yang valid di satuan pendidikan," kata Winner.

e-Rapor akan menjawab tantangan efisiensi administrasi bagi para pendidik di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan sistem digital, pencatatan nilai dilakukan tanpa banyak kertas.

Oleh karena itu, e-Rapor juga jadi jawaban terhadap masalah dokumen yang hilang saat terjadi bencana. Rapor setiap siswa akan tersimpan dengan aman secara digital di dalam sistem e-Rapor.

Berguna untuk SNBP

Aplikasi e-Rapor akan membuat guru mengakses platform menggunakan akun masing-masing. Di sana, nantinya nilai akan diinput pada kolom yang telah tersedia.

Setelahnya, nilai ini akan disinkronisasi ke PDSS, yang mengurangi beban kerja operator sekolah. Operator cukup memastikan seluruh nilai telah diinput dalam satu proses.

Basis data yang eligible ini nantinya akan digunakan untuk mendaftar Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bagi murid SMA jenjang akhir. Pengisian PDSS dilakukan oleh sekolah dan kebenaran data yang diisikan menjadi tanggung jawab kepala sekolah.

Selain SMA, pembagian rapor versi digital melalui aplikasi e-Rapor juga akan berlaku untuk jenjang SD dan SMP. Aplikasi ini memastikan bahwa seluruh proses penilaian berjalan secara transparan, sistematik, dan memenuhi standar nasional pendidikan.



Simak Video "Video: Komisi X DPR Soroti Pendidikan 3T Didominasi Indonesia Bagian Timur"

(det/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork