Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti hadir dan salurkan langsung bantuan bagi korban bencana Sumatera di SMP Negeri 1 Tunjung Raya, Sumatera Barat. Pada kesempatan itu, ia juga menjawab kekhawatiran siswa kelas XII korban bencana yang akan menghadapi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2026.
Rangkaian SNPMB akan dimulai dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dengan tahapan pengumuman Kuota Sekolah pada 29 Desember 2025.
Melihat keadaan ini, Mendikdasmen menjelaskan bila proses seleksi masih memiliki waktu cukup panjang. Terlebih, Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang menjadi syarat SNBP 2026 sudah selesai digelar dan hasilnya tinggal diumumkan.
"Untuk jalur tanpa tes, hasil TKA sudah ada dan tinggal diumumkan. Untuk jalur tes, pelaksanaannya masih lama," tutur Menteri Mu'ti dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (5/12/2025), ditulis Sabtu (6/12/2025).
Saat ini, Kemendikdasmen tengah fokus memastikan agar siswa bisa mengikuti proses pembelajaran. Sehingga, mereka bisa menyelesaikan semester ganjil tahun akademik 2025/2026 yang jadi syarat kelulusan peserta didik.
"Yang terpenting sekarang adalah memastikan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan menyelesaikan semester. Sekolah dapat menyesuaikan pola belajar, termasuk dengan sistem shift, sesuai kondisi ruang belajar yang masih dapat digunakan," imbuhnya.
Beri Bantuan Alat Sekolah hingga Santunan
Seraya memberikan bantuan secara simbolis kepada kepala sekolah, perwakilan siswa, keluarga, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Mendikdasmen juga menyampaikan duka cita kepada keluarga yang mengalami musibah. Ia juga mengajak warga sekolah untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan.
"Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberikan kesabaran serta ketabahan. Kita harus bangkit dan tetap semangat. Ini adalah bencana yang tentu tidak kita kehendaki, tetapi sebagai orang beriman kita harus tabah menjalani sambil terus berupaya berbuat yang terbaik ke depan," pesan Mu'ti.
Berdasarkan data Kemendikdasmen per 5 Desember 2025, SMPN 1 Tanjung Raya jadi salah satu dari 423 sekolah di Sumatra Barat yang terdampak banjir. Sebagai bantuan operasional pendidikan, Kemendikdasmen telah mengalokasikan dana lebih dari Rp 5,7 miliar untuk satuan pendidikan terdampak di Provinsi Sumbar.
Besaran bantuan operasional mencakup Rp 10 juta untuk PAUD, Rp 15 juta untuk SD, Rp 20 juta untuk SMP, serta Rp 25 juta untuk SMA dan SMK. Agar tepat sasaran, Kemendikdasmen melakukan verifikasi secara faktual ke seluruh sekolah terdampak.
Di tahap awal, Kemendikdasmen memberikan 1.500 paket perlengkapan sekolah untuk jenjang PAUD hingga SMA/SMK, 100 paket family kit untuk guru, paket sembako, serta 25 tenda sekolah darurat. Dari jumlah tersebut, dua tenda telah berdiri dan digunakan sebagai ruang belajar sementara, sedangkan sisanya akan didirikan sesuai kebutuhan dan kondisi di lokasi.
"Kehadiran tenda darurat diharapkan dapat mempercepat kembalinya pembelajaran tatap muka di daerah terdampak," ungkap Sekum PP Muhammadiyah itu.
Selain bantuan sarana pendidikan, Kemendikdasmen juga menyalurkan santunan bagi guru dan murid yang meninggal dunia maupun dirawat di rumah sakit. Diketahui, ada 6 guru yang dikabarkan meninggal dunia dan menerima santunan sebesar Rp 10 juta per orang.
Sedangkan guru yang dikabarkan dirawat di rumah sakit sebanyak 4 orang dan menerima bantuan Rp 5 juta. Untuk peserta didik, santunan sebesar Rp 5 juta diberikan kepada 20 murid yang meninggal dunia dan Rp 2 juta kepada murid yang sedang menjalani perawatan.
Adapun, total anggaran santunan dan bantuan pengobatan berjumlah Rp 293 juta. Belum berhenti, Kemendikdasmen juga menyediakan pinjaman 1 perangkat Starlink untuk mendukung pembelajaran daring, serta lebih dari seribu paket sembako dan 500 paket makanan ringan.
"Pemberian bantuan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempercepat pemulihan pendidikan di Sumatra Barat. Harapan kami, para murid dapat segera kembali belajar secara tatap muka meskipun dalam kondisi darurat," tegas Mendikdasmen.
SD-SMP Terdampak Bencana di Sumbar Diliburkan
Melihat kondisi yang ada, Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, menyatakan pihaknya memutuskan untuk melinurkan kegiatan belajar mengajar siswa SD dan SMP sementara waktu. Saat ini, pemerintah daerah masih melakukan evaluasi kondisi lapangan.
"Sebelum menentukan langkah lanjutan, termasuk mekanisme pembelajaran bagi siswa yang akan mengikuti tes dan ujian," tandasnya.
Simak Video "Video: Kisah Korban Banjir di Aceh Bertahan Hidup, 3 Hari Tak Makan"
(det/nwk)