Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turun langsung ke daerah terdampak banjir Sumatera di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, memimpin peninjauan langsung untuk mengidentifikasi kebutuhan satuan pendidikan.
"Kami dariKemendikdasmen mengucapkan duka atas musibah banjir bandang maupun tanah longsor yang terjadi di Sumatra Utara," ujar Didik dalam lamanKemendikdasmen dikutip Jumat (5/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama peninjauan, Didik menemukan sejumlah sekolah mengalami kerusakan berat hingga tidak lagi layak digunakan. Pada beberapa lokasi, kondisi teknis memerlukan relokasi.
"Beberapa sekolah memang harus direlokasi karena secara teknis tidak mungkin lagi dibangun di situ. Untuk itu, kami melakukan pendataan agar penanganan dapat segera dilakukan," ungkapnya.
Didik menyampaikan jika pendataan menyeluruh atas kerusakan sarana dan prasarana satuan pendidikan akan diselaraskan dengan proses pengusulan anggaran 2026.
"Nanti kita akan data lebih rinci untuk kita usulkan pada 2026," ujarnya.
Bantuan dari Kemendikdasmen
Diketahui, Kemendikdasmen telah memberikan bantuan awal berupa pembersihan sekolah, penyediaan buku-buku, dan peralatan belajar. Kementerian juga telah menyiapkan langkah lanjutan untuk mengganti perangkat pembelajaran yang rusak oleh banjir.
Selain memastikan ketersediaan sarana pembelajaran. Kemendikdasmen juga mengimbau adanya pemulihan psiko sosial. Satuan pendidikan juga didorong agar segera mengaktifkan kembali proses pembelajaran melalui pendekatan yang adaptif.
"Kami mengimbau agar pembelajaran segera dilakukan, termasuk melalui permainan, konseling trauma, dan kegiatan yang menyenangkan agar anak-anak dapat terkurangi rasa dukanya dan kembali belajar dengan nyaman," jelasnya.
Didik juga menyampaikan apresiasi kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat setempat atas respons cepat terhadap banjirSumatera.
"Partisipasi dari Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta masyarakat luar biasa," ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta komunitas sekolah untuk memastikan percepatan pemulihan pembelajaran.
Data Kerusakan Banjir Sumatera
Melansir laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat (5/12) pukul 13.30 WIB, sebanyak 846 korban dinyatakan meninggal dunia, 547 jiwa hilang, dan 2.700 orang terluka.
Menurut catatan Kemenedikdasmen per Minggu (30/11/2025) satuan pendidikan yang terdampak di Provinsi Aceh ada 310, kemudian 385 di Sumatera Utara, dan 314 di Sumatera Barat.
Seperti ini rincian sekolah yangterdampak:
Aceh 310 Sekolah:
57 PAUD
91 SD
55 SMP
65 SMA
34 SMK
1 PKBM/SKB
7 SLB
Sumut 385 Sekolah:
76 PAUD
199 SD
92 SMP
11 SMA
6 SMK
1 SLB
Sumbar 314 Sekolah:
51 PAUD
163 SD
71 SMP
20 SMA
1 SMK
8 SLB.
Beberapa pihak telah turun tangan untuk membantu pemulihan banjir tersebut. Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sendiri telah memberikan keringanan UKT bagi mahasiswa asal daerah tersebut yang terdampak.
Lihat juga Video: Misteri Kayu-kayu Gelondongan yang Hanyut Bersama Banjir di Sumatera
(nir/nwk)











































