Badan Gizi Nasional (BGN) mempersiapkan petunjuk teknis (juknis) baru untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang mengatur jumlah porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) per hari. Jumlah porsi makanan yang dimasak oleh SPPG akan dikurangi. Sehingga, proses memasak tidak lagi dilakukan sebelum jam 12 malam.
"(Jumlah porsi makanan per hari dikurangi) Iya, betul," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam konfirmasi melalui pesan singkat pada Kamis (23/10/2025), dikutip dari detikNews.
Ia menyebut SPPG maksimal menyiapkan 2.000 porsi makanan per hari untuk anak sekolah. Meski begitu, porsi MBG dapat ditambah jika diperuntukkan bagi ibu hamil, menyusui, hingga balita.
"Anak sekolah maksimal 2.000, tambahannya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (menjadi) 2.500. Jika ada juru masak bersertifikat, boleh sampai 3.000," jelasnya.
Ia menyampaikan juknis terbaru BGN akan dirilis dalam waktu dekat. Pada pelaksanaan sebelumnya, kebanyakan SPPG memasak untuk 3.000 porsi lebih.
Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang sebelumnya juga mengungkap Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program MBG yang dalam waktu dekat akan disosialisasikan. Perpres ini salah satunya mengatur larangan untuk memasak sebelum pukul 12 malam, memasaknya harus pukul 2 pagi.
Nanik menerangkan SPPG juga wajib memasak sesuai urutan atau batch pembagian penerima manfaat di sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA.
"Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri, kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri, itu contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG," ujarnya usai town hall meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan, seperti dilansir oleh Antara pada Selasa (21/10/2025).
Simak Video "Video Langkah BGN-Kemenkes Bereskan Masalah Sertifikasi SPPG MBG"
(nah/nwk)