Terdapat miskonsepsi bahwa calistung (membaca, menulis, dan menghitung) menjadi kriteria untuk masuk SD. Hal ini lantas membuat Kemendikbudristek menghapus calistung pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD/MI.
Dosen Psikologi Universitas Indonesia (UI) sekaligus psikolog anak, Lucia Royanto menegaskan, calistung bukan hal pertama yang harus dikuasai anak saat masa transisi PAUD ke SD. Melainkan, ada enam kemampuan yang merupakan fondasi dan harus dikuasai anak-anak pada masa tersebut.
Fondasi pertama adalah kemampuan mengenal agama dan budi pekerti. "Yang pertama ada mengenal agama dan budi pekerti, itu dimulai dengan cara yang sederhana, misalnya menyenangi diri sendiri," kata dia dalam siaran YouTube Kemendikbudristek pada Selasa (28/3/2023).
Fondasi yang kedua adalah keterampilan sosial dan bahasa untuk bisa berinteraksi secara sehat. Berikutnya, fondasi yang ketiga adalah kematangan emosi saat berkegiatan di lingkungan sekolah.
"Ketiga adalah kematangan emosi agar anak itu bisa berkegiatan di lingkungan belajar karena kita tahu ketika anak itu belajar, dia juga harus mempertahankan atensinya atau perhatiannya, dia juga harus bertahan pada tugas yang dibebankan pada dia, dan sebagainya," jelas Lucia.
Sementara, fondasi yang keempat adalah pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri sendiri supaya dapat mandiri di lingkungan sekolah. Kelima, kematangan kognitif yang salah satu contohnya adalah calistung.
"Jadi kalau kita lihat kematangan kognitif itu kelima lho, bukan yang pertama, itu jadi enggak tepat," ungkapnya.
Lucia menjabarkan, kematangan kognitif yang cukup dikuasai anak usia dini adalah literasi dasar, numerasi dasar, dan pemahaman tentang bagaimana dunia ini bekerja.
Selanjutnya, fondasi yang keenam adalah kemampuan yang didasarkan pada aspek perkembangan dan profil pelajar Pancasila.
Lantas, seperti apa tandanya anak siap masuk SD?
Tanda-tanda Anak Siap Masuk SD
Mengutip dari Mommies Daily, berikut ini kriteria anak sudah siap masuk SD:
- Mampu lepas dari orang tua selama beberapa jam
- Dapat menyebutkan namanya sendiri dan nama orang tuanya
- Dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan anak seusianya
- Dapat menggambar atau membuat coretan yang lebih bermakna
- Mampu mengontrol keseimbangan gerak
- Dapat memegang alat tulis dengan posisi tangan yang benar
- Dapat menikmati kegiatan yang dipilihnya sendiri
- Mampu berkonsentrasi saat melakukan satu kegiatan
- Mampu berbagi dengan temannya
- Memperlihatkan ketertarikan melalui pertanyaan yang lebih rumit.
Itulah beberapa tanda anak sudah siap masuk SD. Penjabarannya juga bisa dibaca di sini.
(nah/twu)