Ekskul atau kegiatan ekstrakulikuler di sekolah merupakan wadah pengembangan diri, karakter, dan kepribadian siswa yang baik sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Ekskul olahraga, pengibar bendera, pecinta alam, karya ilmiah remaja, olimpiade, hingga mading bisa jadi media belajar dan menumbuhkan semangat rela berkorban, kerjasama, tanggung jawab, dan lain-lain.
Di antara ekskul canggih seperti klub robot dan e-sports, ada beberapa ekskul hits yang sudah eksis sejak zaman kemerdekaan. Apa saja?
Ekskul Hits dan Sejarahnya
Ekskul Basket
Permainan asal Amerika Serikat ini dibawa gelombang perantau asal China ke nusantara sekitar tahun 1920-an. Saat datang, orang-orang China di nusantara mulai mendirikan banyak sekolah Tionghoa. Dikutip dari laman Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), sejak itu, basket cepat berkembang di sekolah-sekolah Tionghoa, bahkan jadi salah satu olahraga wajib dan memiliki lapangan khusus di sekolah.
Mulai tahun 1930, perkumpulan-perkumpulan basket mulai terbentuk di kota-kota besar. Di Semarang contohnya, berdiri ekskul dan perkumpulan basket Chinese English School, Tionghwa Hwee, Fe Leon Ti Yu Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat). Sahabat adalah klub asal Sony Hendrawan (Liem Tjien Sion), salah satu legenda basket Indonesia.
Nah, sejak kemerdekaan Indonesia, olahraga basket mulai dikenal luas di kota-kota basis perjuangan seperti Yogyakarta dan Solo. Di Pekan Olahraga Nasional atau PON I tahun 1948 di Solo, bola basket dimainkan untuk pertama kali di level nasional.
Paskibra
Ekskul paskibra bermula dari lahirnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Saat itu, setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia, bendera pusaka yang dijahit Fatmawati dikibarkan pemuda yang dipimpin Latief Hendraningrat, seperti dikutip dari Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 Tahun 2017.
Sejak proklamasi, paskibra lalu dirumuskan agar dapat menjadi program pembinaan pemuda dalam kepemimpinan, kedisiplinan, memiliki nilai kebangsaan, cinta tanah air, dan berwawasan kebangsaan. Pada 1946, 3 remaja perempuan dan 2 remaja laki-laki ditunjuk sebagai paskibraka.
Kelak, anggota Paskibraka pada tahun 1967-1972 adalah pasangan remaja SMA utusan dari 26 provinsi di Indonesia, lalu berkembang hingga kini ada perwakilan tiap provinsi di Indonesia yang dijaring dari ekskul Paskibra di sekolah.
Paduan Suara
Ekskul menyanyi di Indonesia sudah ada sebelum kemerdekaan juga, lho.
Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia Jilid 6 oleh Marwati Djoened, Poesponegoro, dan Nugroho Notosusanto, para siswa tahun 1943 di Seinen Dojo (Panti Pelatihan Pemuda) di jam sekolah belajar kuliah umum tentang semangat, situasi dunia, sejarah perang, pelajaran khusus seperti spionase, pelajaran praktik senam, gulat, sumo, dan berenang, pengetahuan teknik seperti menembak. Di luar kelas, mereka berkesempatan wisata ke kebun dan pabrik dan ikut ekskul menyanyikan lagu-lagu perang.
Nah, itu dia ekskul hits sejak zaman kemerdekaan. Gimana detikers, ekskul apa nih yang mau kamu ikuti?
Simak Video "Arti Kemerdekaan Bagi Traveler? "Mau Liburan Tanpa Masker""
[Gambas:Video 20detik]
(twu/lus)