Respons BEM SI Kerakyatan soal Keluarnya KM UGM-BEM Undip Usai Munas Padang

ADVERTISEMENT

Respons BEM SI Kerakyatan soal Keluarnya KM UGM-BEM Undip Usai Munas Padang

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 23 Jul 2025 13:00 WIB
BEM SI Kerakyatan
Foto: (Dokumentasi BEM SI Kerakyatan)
Jakarta -

Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus menyatakan keluar dari BEM Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan. BEM SI Kerakyatan menghargai keputusan itu. Pula masuk-keluar keanggotaan BEM SI Kerakyatan sudah terjadi sejak lama.

"Masuk dan keluarnya anggota BEM SI sudah terjadi sejak BEM SI berdiri dan banyak faktor yang mempengaruhi (kondisi internal kampus, perbedaan ideologi, dll) kami tidak pernah memaksa kampus untuk keluar ataupun masuk menjadi bagian dari Aliansi. Kami menghargai penuh keputusan teman teman BEM KM UGM, karena itu bentuk kedaulatan sikap atas hak hak yang bersangkutan," ujar Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram melalui keterangan tertulis saat dikonfirmasi detikEdu, Selasa (22/7/2025) malam, ditulis Rabu (23/7/2025).

Mahasiswa dan Ketua BEM Universitas Syiah Kuala, Aceh ini membenarkan bahwa Munas BEM SI Kerakyatan di Padang beberapa waktu lalu dihadiri oleh pejabat terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hadirnya Angela Tanoe sebagai pembicara terkait "Bagaimana peran media untuk membentuk opini publik dan menjawab tantangan zaman", kemudian hadirnya wagub merupakan perwakilan dari Forkopimda Sumbar, hadirnya Kabinda maupun Kapolda itu bentuk inisiatif dari Pemprov sumbar, karena hadirnya ratusan orang di Padang punya pengaruh terhadap keadaan di Padang yang jadi tanggung jawab mereka. Dan perlu diketahui, pada rangkaian munas juga hadir Tempo yang diwakili oleh Fachri Hamzah (Koresponden Tempo Sumbar), dan juga CEO Think Policy (A F Utami) untuk memberikan materi pada sesi talk show," urai Ikram.

Namun, dia menegaskan, kehadiran beberapa pejabat negara di Munas Padang beberapa waktu lalu tak lantas membuat BEM SI Kerakyatan bungkam dan tunduk pada negara.

ADVERTISEMENT

"Kami menegaskan bahwa hadirnya pejabat negara di Munas tidak lantas membuat kita bungkam dan tunduk pada negara, BEM SI Kerakyatan akan tetap pada nilai-nilai kerakyatan, sebagai bagian dari rakyat kami akan terus bergerak bersama rakyat melakukan berbagai pengawalan isu ataupun kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Silakan dilihat saja ke depan, keberpihakan kami jelas, pada rakyat," tegas dia.

Menjawab relasinya dengan BEM SI, Ikram sedikit menjelaskan bahwa BEM SI pecah tahun 2021. Mereka masih bergerak bersama bila ada isu yang selaras.

"BEM SI pecah tahun 2021, dan merupakan perbedaan pandangan soal ideologisasi gerakan, pada konteks gerakan seringkali bem si masih bergerak bareng ketika memang ada isu yang selaras," tulisnya.

Pernyataan Sikap BEM SI Kerakyatan

BEM SI Kerakyatan pun mengeluarkan pernyataan sikap resmi yang disampaikan Pasha Fazillah Afap, Ketua BEM Unsri 2025 sekaligus sebagai Kordinator Media BEM SI Kerakyatan yang disampaikan kepada wartawan. Pernyataan sikap atas keluarnya KM UGM dan BEM Undip ini juga diposting dalam akun media sosial resmi di Instagram @bemsi.official pada Rabu (23/7/2025).

Berikut pernyataan lengkapnya:

BEM SI Kerakyatan Menanggapi Sikap Keluarnya Beberapa Anggota dari Aliansi BEM SI

BEM SI Kerakyatan menghormati keputusan yang diambil oleh beberapa kampus yang memilih untuk keluar dari aliansi. Namun, kami merasa perlu meluruskan narasi yang berkembang, terutama ketika peristiwa tersebut diglorifikasi secara berlebihan oleh sejumlah media dan pihak-pihak tertentu dengan framing yang cenderung tendensius dan menyesatkan.

Kami menghormati keputusan kawan-kawan yang memilih jalan berbeda. Dalam perjuangan mahasiswa, perbedaan pandangan adalah hal yang lumrah. Namun perlu ditegaskan, masuk dan keluarnya anggota dari Aliansi BEM SI bukan hal baru, dan telah terjadi berulang kali sepanjang sejarah aliansi. Ini adalah dinamika yang sehat selama dilakukan dengan itikad baik, bukan dengan niat membentuk opini publik yang menyesatkan.

Aliansi BEM SI Kerakyatan tetap konsisten berdiri bersama rakyat. Kami menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan kerakyatan: meaningful participation, inklusivitas, kesetaraan, dan keberpihakan pada yang tertindas. Nilai ini bukan sekadar jargon, tapi kompas utama dalam setiap sikap dan aksi kami.

Gerakan mahasiswa tidak boleh terjebak pada personalisasi dan glorifikasi individu. Aliansi ini bukan milik satu atau dua nama, tapi milik kolektif gerakan. Karena itu, glorifikasi atas keluarnya satu-dua pihak justru berpotensi melemahkan substansi perjuangan kita bersama. Gerakan mahasiswa harus tetap bertumpu pada gagasan, bukan pada sorotan kamera.

Kami menolak dikotomi dan sekat-sekat semu yang melemahkan barisan perjuangan. Perbedaan organisasi, afiliasi, atau status tidak boleh menjadi penghalang untuk tetap berjuang bersama dalam mengawal isu-isu kerakyatan. Justru di tengah tantangan yang semakin kompleks, persatuan gerakan harus terus dipelihara, bukan dipecah dengan narasi eksklusif dan elitistik.

BEM SI Kerakyatan akan terus membuka ruang konsolidasi, bukan provokasi. Kami tidak ingin peristiwa ini dijadikan celah oleh pihak-pihak yang selama ini berupaya memecah belah kekuatan mahasiswa. Kami mengajak semua pihak untuk tetap objektif, kritis, dan bijak dalam membaca dinamika yang ada.

Perjuangan yang benar selalu diuji. Kami memahami bahwa perjuangan ini tidak pernah mudah. Namun ujian ini justru mempertegas komitmen kami untuk tetap fokus, tetap berdiri tegak, dan terus melawan ketidakadilan dalam segala bentuknya.

"Jika solidaritas adalah senjata, maka mari kita kokang bersama-sama."

BEM SI Kerakyatan
22 Juli 2025




(nwk/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads