Biasanya saat seorang pelajar hendak masuk ke jenjang perkuliahan, akan ada masa transisi yang dialami oleh para calon mahasiswa. Kira-kira, mengapa mereka harus mengalami hal tersebut?
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan yang cukup signifikan antara mahasiswa dan siswa. Apa saja sih perbedaan mahasiswa dan siswa yang kamu harus tahu agar masa transisi lebih ringan untuk dilewati? Simak penjelasannya di bawah ini,
1. Mahasiswa Harus Memiliki Sikap yang Lebih Dewasa
Berawalan dengan kata 'maha' yang berarti lebih atau paling, Hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan siswa.
Sehingga, perilaku dan bagaimana mereka dalam bersikap juga harus lebih dewasa dibandingkan siswa.
2. Mahasiswa Mampu Berpikir Kreatif
Dalam perkuliahan, nantinya para mahasiswa akan diajak untuk belajar berpikir kreatif. Pembelajaran di kelas misalnya akan membawa berbagai studi kasus yang mengajak para mahasiswanya untuk bisa berpikir untuk memecahkan berbagai permasalahan.
Contohnya melalui kegiatan orientasi mahasiswa yang dilakukan oleh Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) bertajuk Anagata 2024. Mahasiswa diajak untuk memecahkan berbagai masalah semasa kuliah, agar bisa lebih siap menjalani masa studinya.
3. Bersikap Mandiri dan Jangan Hanya Ingin Disuapi
Saat di sekolah biasanya guru akan memberikan dorongan dan semangat bagi para siswa untuk belajar dengan rajin. Hal ini jauh berbeda dengan kuliah.
Saat duduk di bangku kuliah. kamu akan diminta untuk mandiri dan bertanggung jawab dengan apa yang kamu kerjakan. Sehingga tentunya akan diperlukan penyesuaian diri.
4. Mahasiswa Harus Bisa Berpikir Lebih Kritis
Tidak asal bicara dan bertindak, mahasiswa harus mampu berpikir secara lebih kritis. Apalagi bila ada suatu masalah yang melibatkan kepentingan banyak orang.
Itu sebabnya di masa kuliah biasa kalian akan diajarkan tentang Critical Thinking. Salah satu cara untuk mempersiapkannya seperti yang dilakukan oleh MNP, melalui kegiatan kuliah perdana bertajuk Inaugurasi 2024.
Kegiatan ini diisi dengan materi kuliah tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang memiliki jiwa pemimpin, salah satunya adalah berpikir kritis.
5. Tanggung Jawab Mahasiswa dan Siswa Jelas Berbeda
Ada tanggung jawab yang lebih besar bagi para mahasiswa. Tidak hanya untuk perkuliahan dan dirinya sendiri, tapi juga biasa akan ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan dan membutuhkan keseriusan mahasiswa dalam memegang tanggungjawabnya.
Apalagi bagi para perantau, tentu tanggung jawab untuk hidup sendiri dengan baik tanpa adanya pengawasan dari orangtua juga diperlukan.
6. Mahasiswa Harus Berani Menyuarakan Opini yang Beralasan
Seperti yang sering kita lihat, banyak mahasiswa berani menyuarakan pendapat bahkan terhadap isu-isu kenegaraan, lingkungan, dan sebagainya. Apakah itu diperbolehkan?
Tentu saja boleh, tapi harus dengan opini yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai mahasiswa kita harus bisa belajar menyuarakan opini dengan tata bahasa dan perilaku yang baik.
Sehingga segala aspirasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan.
7. Mahasiswa Harus Lebih Pandai Mengelola Sikap dan Perilaku Mereka
Sebagai mahasiswa yang berbudi pekerti luhur, kita harus tahu bagaimana menempatkan diri. Sehingga pengelolaan emosi, sikap, dan perilaku menjadi hal yang penting untuk dikuasai. Belajarlah untuk peka terhadap lingkungan dan sekitar.
Untuk menjadi mahasiswa, perlu mempelajari beragam kemampuan yang harus ditingkatkan jika dibandingkan dengan ketika menjadi siswa. Meskipun terdengar rumit, MNP sebagai Perguruan Tinggi Vokasi yang mengedepankan praktik dan profesionalitas, akan selalu memberikan dukungan pada mahasiswa.
Segala dukungan diperlukan untuk menyiapkan mereka menjadi profesional, bahkan sejak awal masa kuliah.
(Content Promotion/Multimedia Nusantara Polytechnic)