Masuk Daftar QS WUR by Subject 2023, Ini 3 Langkah IPB dalam Hal Riset dan Inovasi

ADVERTISEMENT

Masuk Daftar QS WUR by Subject 2023, Ini 3 Langkah IPB dalam Hal Riset dan Inovasi

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 16 Mei 2023 17:30 WIB
Kampus IPB University
Foto: Dok. IPB
Jakarta -

Institut Pertanian Bogor (IPB) University ungkap 3 langkah agar unggul dalam bidang riset dan inovasi hingga masuk dalam daftar Quacquarelli Symonds World University Ranking (QS WUR) by Subject 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Direktur Riset Dasar dan Terapan Direktorat Riset dan Inovasi, IPB University Dr Eng Obie Farobie S Si M Si dalam acara Kick Off Peluncuran Aplikasi SeBaRis di Auditorium Lt. 3, Gedung B.J. Habibie BRIN, Selasa (16/5/2023).

Dr Obie menjelaskan tak hanya IPB University, beberapa peringkat universitas lain seperti UI, ITB dan UGM juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam bidang riset dan inovasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, IPB sendiri memiliki tiga program agar mendukung para peneliti mudanya berperan aktif dalam bidang riset dan inovasi. Yuk simak penjelasannya!

3 Langkah IPB dalam Riset dan Inovasi

1. Bidang Riset

Untuk melakukan riset-riset skematik, IPB University menggelontorkan dana khusus bernama DM atau Dana Mandiri. Salah satu riset skematik yang dilakukan IPB adalah penelitian dosen muda.

ADVERTISEMENT

"Beberapa dosen-dosen pemula kita berikan dana dan tentunya kami encourage untuk memberikan luaran [read:hasil]," kata Dr Obie.

Selain itu, IPB juga menjalankan skema Riset Kolaborasi Indonesia dan beberapa riset dengan berbagai negara ASEAN.

2. Bidang Inovasi

Business Innovation Center (BIC), IPB University menjadi salah satu kampus yang konsisten dengan inovator terbanyak.

"Sebanyak 40% dari pelamar inovator, berasal dari IPB University," ungkapnya.

3. Program Internasionalisasi

Langkah terakhir dari IPB agar unggul di bidang riset dan inovasi adalah menjalankan program internasionalisasi. Mereka mendukung dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian ke luar negeri dan sebaliknya.

IPB juga membuka kesempatan dosen dan mahasiswa dari universitas di luar negeri untuk melakukan penelitian melalui program "Summer Course".

"Summer Course dilakukan setiap satu tahun sekali pada musim panas sekitar bulan Agustus, karena biasanya di luar negeri sedang liburan musim panas," ujar Dr Obie.

Membuka Kolaborasi Industri

Selain dengan akademisi dan perguruan tinggi, IPB juga membuka pintu kolaborasi dengan pemerintah dan industri.

Kolaborasi tersebut bisa dilakukan berdasarkan topik yang relevan dengan penelitian. Contohnya, Dr Obie kini tengah melakukan penelitian tentang energi, sehingga ia berkolaborasi dengan pihak yang relevan.

"Bila dengan universitas lain seperti Universitas Lambung Mangkurat, UI, dan ITB. Tetapi juga dengan pemerintahan BRIN khususnya Pusat Riset Energi dan juga industri. Karena basicnya energi jadi berkolaborasi dengan PT Pertamina," jelasnya.

Namun, ada riset lain yang relevan seperti tentang pangan, kosmetik dan farmasi sehingga memungkinkan untuk membangun kolaborasi penelitian dengan industri manapun.

Terlebih Kemdikburistek telah meluncurkan program bernama Matching Fund yang memungkinkan kolaborasi jika ada industri yang tertarik dengan inovasi di perguruan tinggi.

"Kita bisa dikolaborasikan dan kerjasamakan, sehingga kedepannya bisa menghasilkan produk-produk inovasi yang bisa dikomersilkan," tutup Dr Obie.

Sebagai informasi, QS WUR by Subject 2023 diikuti oleh 1.594 perguruan tinggi tinggi dengan 54 bidang ilmu.

Penilaian terdiri atas 5 indikator, yakni academic reputation, employer reputation, sitasi riset per paper, H-index (produktivitas dan dampak akademik atau departemen di tiap kampus), dan jejaring riset internasional berdasarkan area besar fakultas.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads