Kuliah Lulus Cepat, Apakah Pilihan Tepat?

ADVERTISEMENT

Kuliah Lulus Cepat, Apakah Pilihan Tepat?

Nikita Rosa Damayanti Waluyo - detikEdu
Jumat, 02 Sep 2022 08:00 WIB
Ilustrasi kuliah di luar negeri
Apakah lulus cepat di kuliah merupakan tujuan yang tepat? Foto: Dok. Getty Images
Jakarta -

Bisa menggaet gelar sarjana di usia belia tentu jadi kebanggaan tersendiri para mahasiswa. Namun, apakah lulus cepat adalah langkah yang tepat?

Professional dan Education Influencer, Irwan Prasetiyo, memberikan tanggapannya terkait fenomena lulus kuliah 3,5 tahun. Menurut Irwan, terdapat salah kaprah dari keinginan ingin cepat lulus kuliah ini.

"Kenapa kalian pengen cepet-cepet lulus? Padahal masa-masa kuliah adalah saat terbaik untuk kalian mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya," tutur Irwan dikutip dari akun Tiktoknya @irwanprasetyo_ dengan izin pada Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irwan beranggapan bahwa lebih baik lulus tepat waktu dengan Curriculum Vitae (CV) yang ramai dibanding lulus cepat namun CV kosong. Sebab, perusahaan akan mengutamakan kandidat yang berpengalaman.

"Pastinya perusahaan akan mendahulukan kandidat yang sudah memiliki pengalaman ketika proses penyaringan," jelas Irwan kepada detikEdu, Kamis (1/9/2022).

ADVERTISEMENT

Irwan menjelaskan, mahasiswa bisa memaksimalkan 4 tahun perkuliahan dengan berbagai kegiatan, seperti magang di perusahaan, pertukaran pelajar, kegiatan sukarelawan, kegiatan organisasi kampus, dan sertifikasi.

Asah Softskills dan Hardskills

Untuk menjadi kandidat yang berkualitas, mahasiswa perlu meningkatkan soft skills dan hard skills. Soft skills adalah kemampuan berkomunikasi, karakteristik, serta kecerdasan emosional seseorang. Sementara hard skills adalah kemampuan yang dibutuhkan dalam pekerjaan.

Senior Manager SCM Finance di Adidas Jerman itu menerangkan, bahwa banyak soft skills dan hard skills yang bisa dikuasai mahasiswa, seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, dan tanggung jawab.

"Hard skills bermacam-macam tergantung spesifik pekerjaannya, misal software-software yg sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan," paparnya.

Apakah IPK Jadi Faktor Penting?

Selain pengalaman, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) juga tidak kalah penting. Hal ini menjadi nilai tambah, terlebih jika kandidat belajar di universitas yang terkenal.

"IPK tentu saja [jadi faktor penting], apalagi universitasnya, terutama yang terkenal, seperti UI, ITB, UGM," ujarnya.

"Tapi kalau misal ada 2 kandidat, dengan IP yang mirip-mirip, sama-sama lulusan UI, maka pengalaman ini akan menjadi pembeda. Atau ada juga recruiter yang lebih menghargai pengalaman daripada almamater." sambungnya.

Meski demikian Irwan melanjutkan, tidak ada formula pasti dalam seleksi perusahaan.

"Tentunya enggak ada rumus yang pasti di sini, dan tergantung case by case," jelasnya.

Mungkinkah Lulus 3,5 Tahun dengan CV Mumpuni?

Untuk kamu yang tetap ingin lulus 3,5 tahun dengan CV berkualitas, Irwan memberikan tips penting. Ia menjelaskan, apabila waktu sehari-hari sudah penuh untuk mengejar lulus 3,5 tahun, maka kamu bisa menggunakan akhir pekan untuk meningkatkan kualitas diri.

"Kalau waktu sehari-hari sudah penuh untuk mengejar lulus 3.5 tahun, bisa gunakan Sabtu, Minggu dan libur kampus di akhir semester untuk meningkatkan skill dan mencari pengalaman-pengalaman," ujarnya.

Di akhir, ia menambahkan bahwa yang terpenting dari pendidikan adalah pengalaman.

"Jangan sampai saat lulus, CV masih kosong," katanya.

"Kalau bisa lulus 3.5 tahun, dan CV-nya juga full dengan pengalaman-pengalaman, ya kenapa tidak," tutupnya.

Nah mahasiswa, tertarik untuk lulus 3,5 tahun atau 4 tahun nih?




(nir/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads