.webp)
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memfasilitasi mahasiswanya dalam menggali potensi diri sekaligus siap menghadapi dunia kerja. Hal itu dikisahkan sejumlah mahasiswa dan seorang alumni UAD.
Bagi seorang mahasiswa Program Studi Informatika UAD, Andi Bintang Toar Dondok, kampus yang menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik se-Indonesia di "Top Education School Rankings 2025: Leading Universities in Teacher Training and Academic Studies" itu menggemblengnya menjadi mahasiswa bergengsi dan berprestasi.
Bintang pun aktif berkegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) dan Debating Community. Dia mengatakan, UAD mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UAD punya prospek bagus, bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Budayanya juga islami tapi tetap inklusif dan dinamis. UAD menerima mahasiswa non-muslim juga," ujar Bintang dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Jumat (13/6/2025).
UAD bagi Bintang merupakan ruang dirinya tumbuh sekaligus sebagai tempat menimba ilmu. Dia pun tak membuang kesempatan untuk mengikuti organisasi, pelatihan soft skill, hingga program internasional seperti Asian International Mobility for Students, yang merupakan program dari Office of International Affairs (OIA) UAD.
"Banyak program yang melatih kepemimpinan, critical thinking, sampai public speaking. Semua itu membuat saya jauh lebih siap untuk dunia luar," jelasnya.
 Mahasiswa Ahmad Dahlan Foto: dok. Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJateng |
Aktifnya dirinya di UAD, Bintang semakin percaya diri dalam menghadapi dunia kerja, meski dirinya masih menjadi mahasiswa aktif di kampus tersebut.
Senada dengan Bintang, mahasiswa UAD lainnya, Putri Septiana, merasa UAD serius memfasilitasi mahasiswa untuk menggapai masa depan.
"Saya pernah menulis target menjadi Mawapres saat pelatihan soft skill tahap awal, dan alhamdulillah tercapai," kata Putri.
Putri pun mengapresiasi UAD yang secara rutin menggelar seminar, pelatihan, pengabdian masyarakat, publikasi nasional, hingga job fair. Sebab itu, dirinya pun memiliki curriculum vitae (CV) yang mapan saat menjalani pelatihan soft skill tahap akhir.
Sementara itu, seorang alumnus Informatika UAD, Tisna Hidayat, kini telah mendapatkan kerja di salah satu bank milik negara di Jakarta meski baru sebulan menyelesaikan tugas akhirnya. Dia mengatakan, dirinya pernah aktif menjadi student employment di tingkat universitas dan menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Informatika UAD.
"Sebelum wisuda saya sudah bekerja di salah satu bank BUMN di Jakarta. Kuncinya sejak kuliah aktif ikut organisasi, magang, dan networking. Itu yang jadi kunci cepat dapat kerja," ungkapnya.
Trisna merasa beruntung pernah berkuliah di UAD karena kampus tersebut membekali mahasiswa dengan kurikulum yang relevan. Tak hanya itu, menurut dia, dosen UAD juga terbuka dan didukung dengan nilai karakter yang kuat.
"Saya beruntung kuliah di UAD. Banyak bekal yang diberikan untuk benar-benar siap terjun ke dunia profesional," pungkasnya.
(prf/ega)
