Memasuki hari ketujuh PPKM Darurat, kasus baru virus Corona atau COVID-19 terus meningkat termasuk kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan per tanggal 8 Juli 2021, kasus harian di Yogya bertambah 1.424 kasus.
"Memasuki hari keenam PPKM darurat, kasus positif ada tambahan 1.424 kasus. Total kasus positif 70.894 kasus," kata Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji seperti dikutip dari artikel detikcom sebelumnya (8/7).
Merespon kondisi tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) langsung proaktif dan bergerak cepat dengan menyiapkan 136 kamar di Wisma Mardliyyah Islamic Center (MIC) UGM sebagai selter penderita Covid-19 bergejala ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkat dukungan para donatur, mitra dan sahabat UGM saat ini sudah tersedia pula 200 bed, 136 set meja lipat dan kursi, 136 buah smart TV 32 inci, dan 136 kulkas. Semoga segera bisa dimanfaatkan,"papar Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional, Dr. Danang Sri Hadmoko, dilansir dari dari laman resmi UGM, Jumat (9/7).
Tidak hanya itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. juga mengatakan bahwa UGM juga telah membantu menyiapkan pasokan oksigen di rumah sakit, khususnya RS Sardjito dan RSA UGM.
''Pengiriman oksigen untuk rumah sakit serta membantu menyiapkan selter dan kelengkapannya ini merupakan kontribusi para mitra, alumni dan donatur," terangnya.
Harapannya, mulai minggu depan akan ada pasokan oksigen rutin yang dilakukan untuk cadangan pasokan reguler di rumah sakit tersebut.
Rektor juga menjelaskan bahwa selter yang disiapkan UGM akan dikelola layaknya standar rumah sakit agar bisa mempercepat penyembuhan penderita COVID-19 bergejala ringan.
"Selter yang disiapkan tersebut dikelola dengan penyediaan tenaga kesehatan (nakes) dengan perawatan standar, penyediaan obat-obatan, maupun program yang bisa mempercepat penyembuhan penderita Covid-19 bergejala ringan," jelasnya.
Selain MIC, adapun tempat selter yang disiapkan oleh UGM, yaitu
- Asrama mahasiswa
- Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM
- Wanagama
- Asrama Laboratorium Geologi di Bayat, Klaten.
Sementara itu, sekretaris Rektor UGM, Gugup Kismono, Ph.D., menambahkan bahwa cakupan layanan bantuan selter tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di daerah lain seperti Klaten dan Gunung Kidul.
''Fasilitas asrama di Wanagama juga disiapkan kembali untuk isolasi maupun perawatan bagi penderita bergejala ringan untuk warga yang berdomisili di Gunung Kidul. Asrama ini beberapa waktu lalu telah dimanfaatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk isolasi dan perawatan," imbuh Gugup.
Sebelumnya, UGM Residence yang mengelola 8 asrama dengan kapasitas 2.617 bed dan 1.399 kamar juga telah dipergunakan sebagai selter penderita Covid-19.
Manajer Utama UGM Residence, FX. Pri Joewo Guntoro, menyebutkan sejak Maret 2020 berbagai fasilitas dan SDM UGM Residence aktif membantu Satgas Covid-19 UGM, baik berupa infrastruktur maupun sosialisasi sebagai bagian dari pengelolaan PPKM Darurat saat ini.
''Khusus dua asrama mahasiswa UGM dengan total 495 bed, 19 persen dari kapasitas totalnya telah digunakan untuk isolasi mandiri," papar Guntoro.
Menurut Guntoro, UGM Residence juga bekerja sama dengan Wisma Kagama menyediakan Rumah Singgah bagi tenaga kesehatan (nakes) dan dokter yang bertugas menangani Covid-19 dengan menyiapkan 31 kamar dengan 62 bed.
Terkait bantuan ini, pihak UGM berharap, mulai ke depan, peran Satgas Covid-19 dalam mengoordinasikan kontribusi UGM ini bisa mempermudah layanan, baik bagi warga UGM sendiri maupun masyarakat luas.
(lus/lus)