Dr Ir Syaifullah, ST, M Eng menjadi penerima Indonesia Innovator Award 2025. Peneliti asal Aceh ini dikenal telah mengabdikan diri pada industri nilam.
Syaifullah bersyukur atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Ia mengatakan, meski Indonesia kaya, tapi masih banyak sumber daya yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ia berharap inovasi ke depannya dapat bermanfaat kepada masyarakat luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap inovasi-inovasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi, juga lembaga riset, dengan dukungan lembaga pemerintah seperti BRIN, itu akan bisa meningkatkan taraf kehidupan masyarakat kita," ujar Kepala Atsiri Research Center (ARC) tersebut, dalam Indonesia Innovator Award 2025 di Gedung BRIN, Jakarta, Senin (11/8/2025).
"Saya sering menyampaikan bahwa tidak ada satu pun negara di dunia yang maju tanpa sentuhan ilmu pengetahuan. Jadi ini saatnya kita, negeri kita, kita beri sentuhan ilmu pengetahuan dengan bobot yang lebih, supaya itu bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat kita," tambahnya.
Profil Pendidikan Syaifullah Muhammad
Syaifullah Muhammad merupakan lulusan S1 Teknik Kimia di Universitas Syiah Kuala (USK). Ia kemudian menekuni S2 dan S3 pada prodi yang sama di Curtin University, Australia.
Sejak 2016, Syaifullah menjabat sebagai Kepala Atsiri Research Center (ARC), Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh USK. Selama lebih dari 11 tahun, Dr Syaifullah telah membantu bangkitnya kembali industri nilam di Aceh.
Kisah Syaifullah Muhammad Membangkitkan Industri Nilam
Pada 2016, hanya tersisa empat kabupaten yang masih mengembangkan nilam di Aceh. Dengan berbagai intervensi inovasi yang dilakukan Syaifullah dan tim, kini sudah ada 18 kabupaten yang kembali mengembangkan nilam.
Syaifullah diketahui telah mengembangkan teknologi inovatif untuk mengekstrak dan memurnikan (purifikasi) minyak nilam berkualitas tinggi dengan kandungan Patchouli Alkohol (PA) 99,8% dalam bentuk kristal, serta menciptakan ekosistem tata niaga (blue ocean ecosystem) yang lebih sehat melalui pendekatan pentahelix. Mesin ekstraktor yang dibuat mampu menghasilkan minyak nilam bermutu tinggi dengan komposisi PA yang tinggi dan menggunakan energi secara efisien.
Saat ini, pemanfaatan inovasi teknologi yang dikembangkan telah memacu peningkatan produksi dan ekspor minyak nilam ke Prancis. Tercatat 35 kali ekspor nilam telah dilakukan ke Prancis sejak 2021 dengan 282 orang petani penyuling binaan di Kabupaten Gayo Lues.
Selain itu, teknologi purifikasi nilam yang dikembangkannya telah menghasilkan lebih 30 HAKI produk turunan nilam yang telah dikomersialisasikan. Dengan teknologi Molecular Distillation and Wiped Film Fractionation (WFF) yang dikembangkan, Syaifullah melalui ARC telah mampu memurnikan dan menghasilkan hi-grade patchouli untuk berbagai kebutuhan dunia industri.
Hasil proses tersebut kemudian diimpor kembali oleh berbagai industri dalam negeri untuk dijadikan berbagai end product kosmetika, toiletries, dan aroma terapi. Pengembangan yang dilakukan oleh ARC dibawah kepemimpinan Dr Syaifullah Muhammad telah menghasilkan produk substitusi impor yang bernilai ekonomi tinggi.
KaryaSyaifullah Muhammad
Dr Syaifullah Muhammad juga telah menulis berbagai tulisan ilmiah di jurnal internasional bereputasi dengan h-indeks Scopus 17. Ia juga membantu menuliskan berbagai dokumen penting untuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat terkait pengembangan nilam Aceh, seperti :
- Sistem Inovasi Daerah Nilam Aceh (Bappeda Aceh, 2016),
- Roadmap Atsiri Aceh (Bappeda Aceh, 2017),
- Masterplan Klaster Inovasi Nilam Aceh (Kemenristekdikti, 2017),
- SIDa Nilam Abdya (Bappeda Addya, 2018),
- SIDa Nilam Aceh Utara Bappeda Aceh Utara, 2019),
- Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) SIKIM Nilam Aceh Jaya (Disperindag Aceh, 2018), dan
- Roadmap Nilam Aceh 2020-2030 (Bank Indonesia, 2020).
Syaifullah Muhammad juga menerima Innovation Awards dari Curtin University Australia 2018, Nilam Heritage Awards 2019, Inspiring and Innovative Leader Awards dari LPPM-USK 2021, Innovation and Entrepreneurship Awards 2022 dari Kedutaan Australia, Icon Pancasila Awards 2022 dari BPIP, Indonesia Innovator Lecture Awards 2024 dari BRIN, First Winner Global Innovation Awards dari GIMI Institute Barcelona, Spanyol 2024 dan Penghargaan Inovasi Minyak Atsiri Nasional 2025 dari Kemenperin RI untuk kategori Inovasi Sosial, Lingkungan dan Bisnis.
(nir/faz)