Pakar ITB & BRIN Temukan 2 Spesies Baru Tanaman Hias dari Sumatera

ADVERTISEMENT

Pakar ITB & BRIN Temukan 2 Spesies Baru Tanaman Hias dari Sumatera

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 30 Jul 2025 11:30 WIB
Dua spesies tanaman baru yang ditemukan pakar ITB dan BRIN
Dua spesies tanaman baru yang ditemukan pakar ITB dan BRIN. Foto: ITB
Jakarta -

Tim peneliti gabungan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan dua jenis tanaman hias baru dari Sumatera Utara. Spesies tersebut termasuk genus Homalomena.

Spesies pertama dinamai Homalomena renda, asal Jambi. Spesies kedua dinamai Homalomena siaisensis, asal Tapanuli Selatan.

Penemuan dua jenis tanaman hias dilakukan oleh Arifin Surya Dwipa Irsyam sebagai (kurator Herbarium Bandungense dari SITH ITB, Muhammad R. Hariri dari BRIN, sebagai analisis molekuler, dan Erick Raynalta dari Yayasan Botanika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penelitian ini kami lakukan secara integratif, menggabungkan analisis morfologi (bentuk fisik) dan molekuler (genetik). Ini memberikan dasar yang kuat untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan yang belum dikenal secara ilmiah," kata Arifin, dikutip dari laman ITB, Selasa (30/7/2025).

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Temuan Homalomena Baru

Adapun ciri-ciri dari dua spesies baru ini cukup berbeda. Homalomena siaisensis umumnya banyak ditemukan di Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin, Jambi.

Ciri yang membedakannya dari kerabat dekat adalah permukaan daun yang mengkilap dan pola tulang daun yang unik. Sementara Homalomena renda, mempunyai ciri khas daun tebal dengan bentuk bulat telur.

Selain itu, Homalomena renda memiliki bagian tepi melengkung ke bawah (ovate-revolute), serta tangkai daun berwarna kemerahan. Dua jenis tanaman hias baru ini disebut menambah daftar keanekaragaman hayati di Pulau Sumatera.

Spesies Tanaman Sudah Banyak Diperjualbelikan

Sebelum berhasil diriset oleh peneliti, dua jenis tanaman ini menurut Arifiin sudah lama dikenal di kalangan pecinta tanaman hias tropis. Nama dagangnya adalah "Homalomena Renda". Sehingga itulah alasan penamaan ilmiah dari tanaman tersebut oleh peneliti.

"Banyak jenis tumbuhan herba di Indonesia yang belum dipetakan secara ilmiah. Penemuan seperti ini membuktikan bahwa masih banyak spesies yang belum kita ketahui dan sangat layak diteliti lebih lanjut secara taksonomi," katanya.

Arifin berharap hasil penelitiannya dapat memotivasi peneliti muda lain untuk bersemangat dalam mengkaji taksonomi. Menurutnya, masih banyak tanaman di Nusantara yang masih bisa diamati.

"Kami berharap ada peneliti lain yang tertarik meneliti kandungan fitokimia (senyawa kimia tumbuhan) dan bioaktivitas dari spesies-spesies ini. Selain itu, kami juga berharap pemerintah mendukung upaya konservasi dan menjadikan publikasi ini sebagai referensi dalam merancang kebijakan pelestarian dan pengelolaan sumber daya hayati nasional," ujarnya.

Arifin dan tim telah mempublikasikan makalah berisi hasil risetnya dalam jurnal ilmiah Webbia edisi Juli 2025. Tulisannya bisa diakses secara gratis oleh masyarakat umum.




(cyu/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads