Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Johanes Haryatmoko mengatakan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tak hanya bertugas selama upacara kemerdekaan. Mereka akan menjadi Purna Paskibraka/Duta Pancasila.
"Jadi yang menarik adalah mereka tidak hanya berhenti pada upacara yang seremonial, tapi menjadi Duta Pancasila dan apa yang disebut ongoing formation," katanya dalam acara pembukaan pemusatan diklat Paskibraka 2025 di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/7/2025).
Setelah upacara HUT RI berakhir, anggota Paskibraka nasional tetap memperoleh pendampingan. BPIP juga akan memantau perkembangan pembelajaran mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka selalu didampingi, selalu ada latihan kepemimpinan, mereka juga dipantau dalam pembelajarannya, dan juga bagaimana membentuk habitus suatu istilahnya itu patriotisme, kebangsaan, dan juga leadership yang baik," jelas Johanes.
Duta Pancasila adalah Putra-putri Terbaik Bangsa
Kemudian ditambahkan oleh Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, anggota Paskibraka pusat adalah mereka yang terseleksi dari 130 ribu orang lebih pendaftar. Mereka adalah siswa terbaik dan menjadi perwakilan provinsinya masing-masing.
"BPIP senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip tersebut dan berupaya agar pembentukan Paskibraka setiap tahunnya semakin baik, yaitu dengan memberikan kesempatan yang adil kepada seluruh putra-putri terbaik bangsa, untuk menjadi Paskibraka, tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan golongan," ujar Yudian.
Ia menjelaskan, pembentukkan karakter anggota Paskibraka yang berlandaskan nilai Pancasila adalah mandat dari Peraturan Presiden No.51 tahun 2022. Mereka juga disiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa.
"Oleh karena itu, pembentukan Paskibraka adalah proses manajemen talenta nasional dari putra-putri terbaik bangsa, yang diharapkan di masa depan akan menjadi pemimpin Indonesia di berbagai bidang yang berkarakter Pancasila," jelasnya.
Wakil Kepala BPIP, Rima Agristina menuturkan pendampingan berkelanjutan sebagai Duta Pancasila akan dilakukan di daerah masing-masing. Para purna akan terus mengikuti program peningkatan kompetensi.
"Walaupun kembali ke daerah provinsi maupun kabupaten kota, mereka mengikuti proses pembinaan. Apa itu? Peningkatan kompetensi. Dari peningkatan kompetensi mereka juga dilatih aktualisasinya kita sebut sebagai aktualisasi nilai-nilai Pancasila ke lapangan," ujar Rima.
Pengalaman Paskibraka Jadi Nilai Plus Masuk Perguruan Tinggi
Menurut Rima, para Purna Paskibraka Indonesia akan mempunyai nilai plus saat memasuki perguruan tinggi. Tak hanya unggul secara akademik, anggota Paskibraka dibentuk punya kedisiplinan yang lebih.
"Nah inilah yang kami bina karena Indonesia butuh pemimpin banyak ke depannya. Dan di berbagai bidang tadi jadi keuntungan yang terutama adalah membuat mereka punya kedisiplinan, punya pola perilaku yang sudah mumpuni untuk mereka bisa dengan mudah masuk kepada sekolah-sekolah yang mereka inginkan," jelasnya.
Berdasarkan jejak Paskibraka tahun sebelumnya, para purna terbukti masuk ke kampus-kampus impian mereka. Ada yang masuk jurusan kedokteran hingga teknik.
"Ada proses pendampingan yang berkelanjutan yang kita letakkan sebagai suatu proses manajemen talenta dalam pengkaderan calon pemimpin bangsa. Nah mereka bisa berkarya di berbagai bidang baik di TNI, Polri maupun di bidang-bidang lain," tutur Rima.
(cyu/faz)