Tantingan merupakan sebuah tradisi dalam proses seleksi Paskibraka yang bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka dalam mengikuti seluruh tahapan pemusatan pendidikan dan pelatihan, hingga penugasan Paskibraka.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rima Agristina. Ia mengatakan, pada momen ini, calon harus memastikan kesiapannya mengikuti pelatihan selama satu bulan ke depan.
"Nah tadi sudah dilaksanakan proses tantingan. Menanting ya, menanting itu ditanya lagi kesungguhan, kepastian mereka, benar enggak mau bergabung masuk," katanya di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Depok pada Selasa (15/7/2025).
Mereka akan ditanya apakah siap tinggal asrama dan mengikuti pelatihan. Bagi peserta yang berubah pikiran, maka bisa pulang kembali dengan memutar balik badan saat ditanyai oleh pamong.
"Masih ada kesempatan. Kalau enggak mau, silahkan kembali. Pak Fuad yang menanyakan kepada adik-adik tadi. Alhamdulillah semuanya tetap siap untuk lanjut," kata Rima.
76 Calon Paskibraka Siap Latihan
Dari 76 peserta dari 38 provinsi di Indonesia, semuanya bersedia mengikuti karantina hingga Upacara HUT ke-80 RI berlangsung. Selain itu, mereka juga akan mengikuti pelatihan karakter.
"Jadi kami mengucapkan syukur mereka semuanya sudah berteguh hati dan kemudian prosesnya tadi kita mempersilahkan mereka masuk," katanya.
Calon Paskibraka Akan Dikarantina di "Desa Bahagia"
Dalam prosesi tantingan ini terdapat juga sebuah gapura dipenuhi buah-buahan dan bertuliskan "Desa Bahagia".Gapura tersebut menyimbolkan gerbang masuk peserta ke asramanya masing-masing.
"Dan kemudian prosesnya tadi kita mempersilahkan mereka masuk. Tapi tadi, sebelum masuk, disampaikan dulu bahwa ada Dharma Mulia Putra Indonesia yang harus dijalankan," tutur Rima.
Adapun Dharma Mulia Putra Indonesia adalah pengetahuan sila-sila Pancasila dalam keseharian mereka. Calon Paskibraka harus berperilaku sebagai putra Indonesia yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian di Desa Bahagia.
Setelah tantingan, para calon Paskibraka akan menjalani kegiatan pemilihan lurah. Lurah dipilih dari salah satu siswa yang mampu dan siap menjadi pemimpin.
"Sekarang sedang proses pemilihan lurahnya, ada yang putri maupun yang putra. Untuk apa? Untuk mereka belajar memimpin dan dipimpin di dalam Desa Bahagia," terang Rima.
Peserta pelatihan saat ini masih berstatus calon paskibraka. Setelah mengikuti pelatihan dan pengukuhan, mereka akan dikukuhkan sebagai paskibraka.
(cyu/twu)