Pakar UB: Mahasiswa yang Punya Banyak Teman Bisa Kesepian Juga, Ini Sebabnya

ADVERTISEMENT

Pakar UB: Mahasiswa yang Punya Banyak Teman Bisa Kesepian Juga, Ini Sebabnya

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 27 Des 2023 11:00 WIB
Ilustrasi Remaja Kesepian
Ilustrasi kesepian. Foto: Antranias/Pixabay
Jakarta -

Seorang mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan kampus biasanya dianggap mempunyai banyak teman. Namun, nyatanya beberapa darinya merupakan bisa merasakan kesepian juga.nyatanya beberapa dari merupakan bisa merasakan kesepian juga.

Fakta tersebut diungkap oleh dosen Departemen Psikologi Universitas Brawijaya (UB) Ari Pratiwi. Ia mengatakan mahasiswa yang melakukan konsultasi kepadanya ternyata memiliki banyak aktivitas dan aktif di lembaga kemahasiswaan.Brawijaya (UB) Ari Pratiwi. Ia mengatakan mahasiswa yang melakukan konsultasi kepadanya ternyata memiliki banyak aktivitas dan aktif di lembaga kemahasiswaan.

"Walaupun saluran bersosialisasi saat ini tampak banyak, namun ternyata tidak semua mahasiswa mampu menggunakan saluran tersebut," kata Ari, dikutip dari laman UB, Senin (25/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentingnya Kualitas Hubungan

Fenonema siswa setara tersebut menurut Ari menunjukkan setiap hubungan tak selalu memiliki kualitas yang baik. Padahal, kunci seseorang tidak merasa kesepian adalah ia mempunyai teman yang benar-benar memahaminya.Fenonema mahasiswa kesepian tersebut menurut Ari menunjukkan setiap hubungan tak selalu memiliki kualitas yang baik. Padahal, kunci seseorang tidak merasa kesepian adalah ia mempunyai teman yang benar-benar memahaminya.

"Hal ini menunjukkan bahwa tidak selalu tampak memiliki banyak teman tidak berarti memiliki hubungan yang berkualitas. Semakin tidak terhubung dengan orang lain, siswa akan rentan mengalami kesetaraan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental mereka," jelas Ari.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, persepsi yang dirasakan pelajar ini dapat memicu gangguan kesehatan mental bahkan menjadi salah satu penyebab bunuh diri.

"Ada apa di kalangan pelajar? Apa yang membuat mereka melakukan bunuh diri? Di kala angkatan yang lebih tua menganggap pelajar masa kini hidup dalam fasilitas yang memadai, bukan sesusah angkatan-angkatan pendahuluan," katanya.sesusah angkatan-angkatan pendahulu," katanya.

Ari tak bisa memungkiri bahwa penyebab dari siswa bunuh diri berlandaskan berbagai macam hal seperti sosial, masalah akademik, masalah keluarga, masalah finansial, dan lainnya.

"Sebuah penelitian tinjauan sistematissistematic review tentang risiko bunuh diri di kalangan siswa menemukan bahwa risiko bunuh diri meningkat bila menurun dengan masalah klinis dan psikologis, khususnya depresi, masalah tidur (secara kualitas maupun kuantitas) dan pengalaman traumatis atau peristiwa hidup yang penuh tekanan," ungkapnya.ungkapnya.

Pemicu lain dari bunuh diri di kalangan pelajar adalah usaha baik yang tak membuahkan hasil baik, efek bullying, mengalami masalah kepercayaan , hubungan beracun, kebutuhan berprestasi tinggi, hingga pengalaman buruk yang menimbulkan trauma.

Perlunya Pendidikan Gangguan Mental

Melihat kasus bunuh diri di kalangan pelajar yang cukup tinggi, Ari mengingatkan pelajar perlunya membangun kesadaran kesehatan mental atau mental health awareness.

"Jika edukasi tidak dilakukan, masyarakat tidak akan mengetahui tentang apakah gangguan mental dan bagaimana mental yang sehat itu seharusnya. Oleh karena itu, edukasi terus menerus perlu dilakukan terutama agar masyarakat dapat mengetahui dan mencegah masalah kesehatan mental," saran Ari.

Dengan adanya edukasi yang membuat siswa lebih sadar atas kesehatan mental, maka tidak akan ada lagi siswa yang hanya mencatat dan mendiagnosis sendiri kondisi mereka.

"Kalau memang lebih sehat mental tentu tidak kenapa, namun bila kemudian salah jalan, mengakibatkan masalah mental yang lebih berat dan tentu saja bisa berakhir bunuh diri," katanya.

Cara lain yang bisa dilakukan pelajar untuk mengedukasi dirinya adalah dengan memilah informasi yang baik untuk kesehatan mental. Siswa dapat memilih untuk mengkonsumsi berita atau informasi baik dibandingkan berita buruk soal kasus yang sama dengan apa yang dialaminya.

(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads