Adakah Pengaruh Weton dan Capaian Akademik? Ini Hasil Kajian Mahasiswa UGM

ADVERTISEMENT

Adakah Pengaruh Weton dan Capaian Akademik? Ini Hasil Kajian Mahasiswa UGM

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 08 Nov 2023 09:00 WIB
A picture of a man holding a graduation hat
Foto: Getty Images/iStockphoto/Chaichan Pramjit
Jakarta - Seiring dengan berkembangnya zaman, fenomena lunturnya kebudayaan di berbagai daerah di Indonesia bak hal yang tak dapat dihindari. Termasuk dengan kebudayaan di Jawa Tengah.

Tahukah detikers apa yang disebut dengan weton? Weton adalah salah satu metode tradisional untuk pertanggalan Jawa kuno.

Hasil penentuan weton beragam bisa berisi ramalan, penentuan hari baik, hingga menilai kecocokan pasangan hingga kerap dihubungkan dengan hal-hal gaib atau mistis. Tapi ternyata konsepnya lebih dari itu.

Hal ini dibuktikan melalui kajian tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada (UGM). Ketua tim, Laras Tristan menyatakan konsep weton pada kebiasaan masyarakat jawa juga digunakan sebagai arahan untuk meningkatkan keberuntungan dalam meraih suatu pencapaian.

Weton disebut Laras adalah sebuah produk budaya yang berlandaskan pada kebiasaan menggunakan ilmu titen. Ilmu titen berkaitan dengan pelibatan situasi di alam sekitar.

Dengan ketertarikan itu, tim yang beranggotakan Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak (FIB), Nurvania Rachmah (FIB), dan Sutan Adam Kusuma Tanaka (Filsafat) mencoba melihat apakah ada hubungan antara weton dengan proses kehidupan sehari-hari.

"Berangkat dari fenomena tersebut, kami mengangkat topik weton untuk melihat keterhubungan antara sistem pertanggalan Jawa kuno dengan proses pencapaian di kehidupan sehari-hari," ungkap Laras dikutip dari rilis dilaman UGM, Selasa (7/11/2023).

Hubungan Weton dan Capaian Akademik Mahasiswa

Dalam kajian yang ia lakukan, Laras bersama tim mencoba menghubungkan kepercayaan weton dan proses pencapaian prestasi akademik. Hasil kajian memperlihatkan langkah mitigasi yang bisa dilakukan masyarakat untuk peningkatan kualitas diri.

Selama prosesnya, tim melibatkan 100 responden yang merupakan mahasiswa UGM dari suku jawa. Hasil penelitian menghasilkan tiga langkah mitigasi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam capaian prestasi akademik.

Ketiganya adalah motivasi, pengingat, dan peringatan. Melalui tiga langkah mitigasi itu mahasiswa bisa mengambil tindakan terhadap sebuah tafsir kepercayaan seperti weton.

Laras menyatakan bila hasil weton seseorang memberikan pemahaman tentang sifat bawaan miliknya. Sifat tersebut bisa berupa positif, negatif, atau bahkan seimbang.

Ketika seseorang memiliki sifat bawaan positif maka weton bisa ditafsirkan sebagai motivasi untuk mendorong proses pencapaian prestasi akademik. Namun, bila seseorang memiliki sifat bawaan yang cenderung negatif weton bisa digunakan sebagai peringatan.

"Sifat bawaan yang cenderung negatif dapat digunakan sebagai peringatan untuk mengantisipasi hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi pada individu dalam hal akademik," tambahnya.

Terakhir, bila hasil weton seseorang menunjukkan ia memiliki sifat bawaan yang seimbang antara baik dan buruknya, mahasiswa bisa menjadikan hal ini sebagai pengingat. Pengingat dalam hal ini adalah penentuan seseorang ingin menggunakan weton sebagai motivasi atau peringan bagi diri sendiri.

Itulah kajian yang disampaikan mahasiswa UGM tentang pengaruh weton terhadap capaian akademik mahasiswa.


(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads