Kuliah di kampus luar negeri saat ini dapat lebih mudah diwujudkan, seperti yang berhasil diraih oleh Diqa Qothrunnadaa Amanda Nur Sella. Ia adalah mahasiswa program Fast Track Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga (Unair).
Diqa sendiri terpilih dalam tiga program pertukaran mahasiswa. Sebelumnya, perempuan asal Malang ini terpilih untuk mengikuti mengikuti Summer School Program di University of Leeds.
Ia juga memperoleh kesempatan beasiswa Fall Semester Exchange Program di University of Malaya, Malaysia. Walaupun kedua kampus tersebut memiliki program yang unggul, Diqa akhirnya memutuskan untuk memilih University of Pecs.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diqa berhasil terpilih dalam program One-Tier Master Exchange Student di University of Pecs, Hungary.
"Harapanku mengikuti program pertukaran adalah bisa memberikan perspektif baru terutama bidang hukum, meningkatkan value dalam skala internasional. Lalu jadi pembeda dari mahasiswa Hukum yang lain," tutur Diqa, dikutip dari laman Unair, Rabu (4/10/2023).
Belajar di Eropa Lebih Eksklusif
Salah satu alasan Diqa akhirnya memilih menempuh pendidikan di University of Pecs, Hungaria adalah belajar ilmu hukum di Eropa lebih eksklusif. Ia mengatakan bahwa hukum di Eropa dijadikan dasar oleh negara-negara lainnya.
Di kampus tersebut, Diqa mengambil lima fokus bidang mata kuliah yakni comparative human rights law, european criminal law, international business law, internasional european and comparative tax law serta professional skills for lawyers.
Alasan Diqa memilih program mata kuliah tersebut adalah karena ingin memperdalam inner hukum khususnya peminatan hukum pidana. Ia juga ingin melihat gambaran komparatif tentang perlindungan hukum hak asasi manusia di beberapa yurisdiksi ternama dunia.
Mata kuliah favorit Diqa di antara lima tersebut adalah professional skills for lawyers karena mata kuliahnya tidak ia dapatkan di perguruan tinggi di Indonesia. Diqa pun mengungkap bahwa di kampus tempatnya belajar tidak ada kewajiban untuk mengambil kelas bahasa asli Hungaria.
Terkesan dengan Lingkungan di Hungaria
Setelah menghabiskan waktu satu bulan belajar di Hungaria, Diqa mengaku terkesan dengan kondisi lingkungan di negara tersebut. Menurutnya, di sana memiliki lingkungan yang tertata dan rapi.
Selain itu, Diqa terkesan dengan kebiasaan dari orang-orang Hungaria yang sering berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum. Di sana pun, Diqa jarang menemukan tumpukkan sampah yang berserakan.
"Masyarakat di sana terkesan menjaga lingkungan, banyak produk yang bahannya ramah lingkungan. Aku jarang melihat orang nyalain AC, mereka lebih memilih untuk buka jendela," tuturnya.
(cyu/nah)