Cerita Novitasari, Berhenti Kerja Pilih Jualan Bunga di Pangandaran

Cerita Novitasari, Berhenti Kerja Pilih Jualan Bunga di Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Minggu, 23 Mar 2025 11:30 WIB
Novitasari saat berjualan bunga di CFD Pangandaran
Novitasari saat berjualan bunga di CFD Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadiilah
Pangandaran -

Siapapun berpeluang untuk menjadi seorang wirausaha, tak terkecuali seorang ibu rumah tangga. Jika ada kemauan pasti ada jalan.

Seperti yang dilakukan Novitasari (27) ibu rumah tangga asal Pangandaran memilih berjualan bunga. Dibandingkan bekerja sebagai wanita karier.

Pilihan itu ia tentukan setelah menikah dengan pria dambaannya yang juga meniti karier di dunia usaha. Novia saat ini memilih 'jalan ninja' dengan menjajakan bunga fresh, buket bung ataupun karangan bunga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan awal merintis sebagai penjual bunga dimulai sejak tahun 2017 waktu itu sudah kerja. Kemudian tahun 2018 resign kerja dan menikah.

"Saat itu juga sudah mulai berjualan, cuman dulu di dunia fesyen dulu hingga sekitar tahun 2022," kata Novitasari kepada detikJabar, Jumat (7/3/2025).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, setelah menikah dengan suaminya tahun 2018 langsung diberikan pilihan antara wanita karier dan ibu rumah tangga. "Namun saat itu saya memilih wirausaha dan didukung oleh suami," ucapnya.

"Dulu itu sebetulnya sejak lulus sekolah, langsung belajar bisnis. Saat memutuskan wirausaha jualan pakaian sampai tahun 2021," katanya.

Kemudian, Ia membuka usaha bunga fresh pada tahun 2022 dengan menjual bunga buket. "Kalau jualan bunga itu sampai sekarang," ucapnya.

Menurutnya, jualan bunga itu ramai jika momen-momen tertentu seperti perpisahan atau graduation, hari ibu, valentine dan musim nikah. "Di momen itu biasanya panen tuh, lebih enak juga kalau dagang di acara-acara kaya CFD sehari bisa dapat Rp1 hingga Rp3 juta itupun kan seminggu sekali, kalau yang hariannya beda lagi," kata dia.

Adapun harga bunga fresh itu mulai dari Rp5.000 hingga Rp150 ribu untuk bunga pikok dan banyak jenis lainnya. "Biasanya untuk hiasan atau banyak yang beli karena suka," katanya.

Selain itu, bunga buket dan karangan bunga memiliki harga yang beragam dari mulai Rp350 ribu-Rp700 ribu. Semua itu tergantung konsep dan kerumitannya. "Kalau saya kebanyakan waktu paling laku itu saat CFD jualan bunga fresh, sekali CFD Rp4 juta dapat hitung-hitungan per bulan lebih dari Rp10 juta," ucapnya.

Ia mengatakan saat ini jualan dengan dua cara melalui offline dengan membuka toko di dua lokasi, Cikembulan dan Pasar Pananjung. Sementara untuk offline dibuka di media sosial TikTok dan Instagram dengan nama Novia Florist. "Karena kan kalau sekarang trennya pada main di TikTok makannya suka live juga," katanya.

"Tapi memang yang paling banyak itu dari TikTok pemasarannya," sambung dia.

Tantangan Jualan Bunga Segar

Dia mengatakan berjualan bunga cukup berisiko karena berkaitan dengan ketahanan bunga. "Ya kan paling kuat seminggu, kalau lewat itu biasanya membusuk," ucapnya.

Namun, ia mengaku dalam seminggu biasanya stok habis dan mengambil lagi ke pengepul bunga. "Kan asalkan ada ruang pendingin pasti awet, dan tahu cara merawatnya," katanya.

Selain itu, risikonya bunga cepat layu dan rusak, ada kurun waktu serta ada jangka satu minggu pasti rusak kecuali benar merawatnya. Kemudian, saat ini saingan berjualan bunga itu semakin banyak, sehingga pihaknya harus terus berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. "Ya saingannya banyak, jadi saya ambil bagian menjadi suplier bunga aja untuk pedagang bunga buket," katanya.

Transaksi Online

Ia mengatakan selama berjualan lebih banyak menerima pembayaran melalui QRIS dan pembayaran digital. "Ada yang melalui transfer, QRIS ataupun mereka dari e-wallet ke akun rekening saya," ucapnya.

Menurutnya, transaksi yang dilakukan kebanyak dari QRIS itu hampir setengah setengahny selama penjualan. "Hampir 50% Qris sisanya cash itupun klo yang belanjanya dikit," kata dia.

Sementara, transaksi digital itu dilakukan menggunakan QRIS dari BRI. "Sebagai nasabah BRI sejak lama jadi merasakan simpel aja," katanya.

Selain itu, transaksi menjadi lebih singkat dan efesien dalam menjalankan usaha sudah sejak tahun 2018 sebagai pengguna yang dikatakan bank sejuta umat itu. "Punya 3 QRIS dan semua merchant punya aku. Karena saya menganggap sisi keamanan dan potongannya terjangkau," ucapnya.

Salah satu pembeli bunga segar, Yulianti mengatakan membeli bunga segar dari florist milik Novitasari hanya karena suka bunga untuk hiasan. "Di rumah saya koleksi banyak bunga, dia kan sering Live TikTok saya belinya online," ucap Yulianti.

Menurutnya, setiap kali transaksi sangat dipermudah dengan adanya pembayaran digital QRIS atau transfer. "Mudah aja simpel gak ada kembalian," katanya.

Ia mengatakan bunga yang dibelinya itu berjenis bunga pikok dan mawar. "Sukanya itu, dikoleksi banyak di rumah," ujarnya.

Novitasari saat berjualan bunga di CFD PangandaranNovitasari saat berjualan bunga di CFD Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadiilah

Kemudahaan Transaksi

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan tujuan Qris adalah mempermudah sistem pembayaran digital. Selain itu, pihak BRI sangat mendukung dari adanya QRIS karena proses transaksi lebih cepat, mudah dan aman.

"BRI menyambut baik dengan adanya qris sebagai salah satu opsi alat pembayaran, QRIS juga membantu merchant BRI menyediakan pilihan pembayaran yang mudah karena merchant cukup menyediakan satu kode QR yang bisa digunakan untuk berbagai sumber dana baik melalui mobile banking maupun uang elektronik (e-wallet)," kata Sadmiadi melalui pesan WhatsApp, belum lama ini.

Menurutnya, nilai perputaran transaksi melalui QRIS BRI naik sekitar 7 juta transaksi dari 1.9 juta di tahun 2022. "Tahun 2023 menjadi 8.9 juta transaksi yang dilakukan melalui QRIS," ucapnya.

Manfaat menggunakan Qris BRI di antaranya mudah dalam mendapatkannya, yaitu bisa daftar mandiri melalui Aplikasi BRIMo, input pada website jadi merchant BRI atau datang ke unit kerja BRI terdekat. Kemudian, cepat dalam melakukan transaksi pembayaran, yaitu tinggal scan Barcode QRIS BRI, baik QRIS statis yang di print atau tempel, maupun QRIS dari EDC BRI menggunakan Handphone pelanggan. Dan terakhir, aman karena merchant dapat terhindar dari uang palsu dan mudah dalam melakukan monitoring transaksi karena setiap QRIS BRI dilengkapi dengan aplikasi BRI Merchant.

Sadmiadi mengatakan QRIS sudah pasti telah memberikan kemudahan transaksi. "Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya transaksi melalui QRIS yang dilakukan masyarakat," katanya.




(sud/sud)


Hide Ads