Kisah Puasa Mahasiswa RI di Belgia: Kenalkan Islam di Tanah Eropa

ADVERTISEMENT

Puasa di Negeri Rantau

Kisah Puasa Mahasiswa RI di Belgia: Kenalkan Islam di Tanah Eropa

Puti Yasmin - detikEdu
Kamis, 15 Apr 2021 17:33 WIB
Suasana Puasa di Belgia
Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah/Kisah Puasa Mahasiswa RI di Belgia: Kenalkan Islam di Tanah Eropa
Jakarta -

Bulan suci Ramadhan menjadi momen yang istimewa bagi setiap orang, termasuk mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri. Bahkan, salah satunya menjadikan momen ini untuk mengenalkan Islam lebih luas di tanah Eropa.

Adalah Dina Hanifah yang tengah menempuh pendidikan S2 di Universiteit Gent - Vrije Universiteit Brussels - Universiteit Antwerpen jurusan Marine and Lacustrine Geosciences, Belgia. Gadis berusia 22 tahun ini mengaku telah mempersiapkan bulan suci Ramadhan sejak seminggu sebelumnya.

Suasana Puasa di BelgiaHani dan teman-temannya Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah

Ia banyak meluangkan waktu untuk membagikan paket berbuka puasa pada setiap orang yang membutuhkan, termasuk pengungsi dari medan perang hingga tunawisma. Hani tak pilih-pilih untuk membagikan paket tersebut, karena ia ingin semua orang merasakan kehangatan dalam berbagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hani sangat senang mengikuti kegiatan ini, karena Hani paham rasanya berbuka puasa sendirian. Jadi dari kegiatan ini Hani berharap pesan Hani untuk warga-warga yang membutuhkan tersampaikan bahwa 'kamu tidak sendirian'," ungkap dia kepada detikEdu.

Wanita yang lahir pada 28 April 1998 ini diketahui tak hanya berhubungan baik dengan mahasiswa asal Indonesia, tetapi juga mancanegara. Ia banyak berteman dari mahasiswa yang memiliki latar belakang beragam, termasuk yang bukan beragama Islam.

ADVERTISEMENT

Namun, hal itu tidak menjadi masalah. Pasalnya, teman-temannya sangat menghargai keyakinannya, termasuk dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Suasana Puasa di BelgiaHani dan teman-temannya di Belgia Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah

Beberapa di antaranya, bahkan ikut 'berpuasa' untuk menemaninya. Ia pun merasa senang dan menjadikan momen puasa Ramadhan ini sebagai cara mengenalkan Islam kepada teman-temannya.

"Mengetahui Hani akan menjalani puasa, teman-teman Hani yang non-Muslim ikut mengucapkan 'Ramadan Mubarak'. Beberapa juga ikut menemani berpuasa walaupun tidak penuh selama 16 jam," tutur Hani.

"Sebagai seorang Muslim di negeri minoritas Muslim, Hani menjadikan kesempatan ini untuk memperkenalkan Muslim kepada teman-teman Internasional," sambungnya.

Suasana Puasa di BelgiaSuasana Puasa di Belgia Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah
Suasana Puasa di BelgiaSuasana Puasa di Belgia Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah

Selain mengenalkan puasa, Hani juga mengajar teman-temannya mencari hidangan berbuka puasa atau takjil di Masjid. Diakui oleh Hani, kegiatan tersebut membuat teman-temannya ketagihan karena takjil didapat secara gratis dan enak.

Saking banyak yang menyukai kegiatan mencari takjil ini, antrean telah terjadi 2,5 jam sebelum berbuka puasa, sama halnya seperti yang terjadi di Indonesia. Namun, antrean berlangsung tertib dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Begitu banyak warga yang antusias jadi biasanya 2,5 jam sebelum berbuka puasa sekitar jam 6 sore, antrean di depan masjid sudah cukup panjang, namun pembagian berlangsung cepat dan tertib. Jadi mirip suasana di Indonesia ketika ngabuburit mencari takjil," kata dia.

Tinggal di Belgia juga membuat Hani berkesempatan merasakan berbagai menu cita rasa saat berbuka puasa. Kata Hani, teman-temannya banyak menyiapkan makanan di asrama dan memasak makanan dari negara mereka masing-masing.

"Jadi setiap berbuka puasa seperti festival makanan internasional," kisah wanita berhijab ini.

Tahan puasa selama 16 jam, klik selanjutnya>>>

Tahan Puasa 16 Jam

Berpuasa di Belgia membuat Hani harus menahan hawa nafsu selama 16 jam. Untuk sahur, ia harus bangun pukul 03.30 - 04.00 pagi karena Subuh di sana pukul 04.30 pagi.

Hal ini menjadi tantangan, karena Hani harus bangun dan memasak makanan sahur sendiri. Setelah Subuh, ia lanjut untuk membaca Al Quran dan mengikuti kelas online sampai pukul 3 sore.

Selanjutnya, ia disibukkan dengan kegiatan sukarelawan, jalan-jalan sore, atau memasak hidangan berbuka puasa. Pasalnya, waktu Magrib atau berbuka di Belgia baru sekitar pukul 08.30 malam.

"Pertama kali hidup di luar negeri menjadikan berpuasa selama 15-16 jam sebagai tantangan baru untuk Hani," jelas Hani.

Suasana Puasa di BelgiaSuasana Puasa di Belgia Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah

Tantangan lainnya, adalah kurangnya waktu tidur. Menurut Hani, setelah berbuka puasa ia biasanya melaksanakan sholat Magrib dan mengerjakan tugas kuliah. Ia pun baru melaksanakan sholat Isya dan tarawih pada pukul 01.30 atau 02.00 dini hari.

"Jadi kebiasaan tidur pun berubah jadi sekitar 2-3 jam per hari. Jadi lelahnya bukan karena menahan lapar selama 16 jam tapi karena kurang tidur, tapi semoga tetap semangat sampai akhir," ceritanya.

Suasana Puasa di BelgiaHani dan teman-temannya di Belgia Foto: Dok Pribadi Dina Hanifah

Apalagi, lanjut Hani, durasi puasa di Belgia pada akhir Ramadhan akan jauh lebih panjang dibanding saat ini. Bahkan, di antaranya durasi puasa bisa mencapai 18 jam. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat Hani untuk beribadah.

Hani pun berharap bisa lancar menjalankan ibadah puasa sampai hari raya Idul Fitri tiba. Satu kunci yang selalu ia pegang adalah senang dan ikhlas dalam menjalaninya.

"Selama kita senang dan ikhlas menjalaninya, insya Allah kita bisa menyelesaikan dengan semangat dan meraih kemenangan di hari raya Idul Fitri nanti," tutup dia.

Semoga kisah puasa mahasiswa di atas bisa menambah semangat detikers dalam beribadah ya! Kalian punya pengalaman puasa di negeri orang? Kirim tulisan dan foto ke email timeless@detik.com dengan subjek: Puasa di Negeri Orang. Jangan lupa cantumkan nomor yang bisa dihubungi ya.



Simak Video "Video: 5 Negara dengan Waktu Puasa Terlama dan Terpendek di Dunia"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads