Satu hal menarik yang dimiliki penyu dan kura-kura adalah kemampuan mereka untuk tidur di bawah air. Beberapa jenis kura-kura berhasil tetap hidup dan mendapatkan istirahat yang cukup tanpa perlu naik ke daratan.
Keunikan mereka tidak hanya soal dapat tidur di bawah air dengan mudah. Kemampuan kura-kura dan penyu ini ternyata juga disokong bagian tubuh yang tidak terduga, yakni pantat mereka.
Dikutip dari A-Z Animals, kenali kemampuan unik hewan ini ketika tidur yuk!
Kemampuan Penyu dan Kura-kura Tidur di Air
Manusia mengalami berbagai tahapan tidur, hingga mencapai Rapid Eye Movement (REM). Namun, REM bukanlah tahapan tidur bagi reptil laut seperti kura-kura.
Sebaliknya, ketika tidur, metabolisme tubuh mereka akan berkurang. Keadaan ini mirip dengan istirahat nyenyak atau hibernasi musim dingin bagi beruang.
Keadaan ini bisa memperlambat detak jantung, menurunkan penggunaan energi secara signifikan, dan membutuhkan lebih sedikit oksigen dibanding biasanya. Gabungan faktor-faktor tersebut memungkinkan penyu atau kura-kura berada di bawah air dalam waktu yang lama, bahkan saat tertidur.
Kemampuan ini sangat unik bagi penyu karena sebagian besar mamalia laut, seperti lumba-lumba, paus, dan pesut tidak bernapas di bawah air. Mamalia jumbo ini harus sering muncul ke permukaan untuk menghirup udara.
Jenis Kura-Kura yang Suka Tidur di Bawah Air
Tidur sepanjang malam di bawah air adalah sesuatu yang disukai banyak spesies kura-kura. Kura-kura air tawar dapat dikatakan paling sering tidur di bawah air. Kura-kura laut juga tidur di bawah air, tetapi mereka membutuhkan sedikit udara segar sesekali.
Sedangkan kura-kura lain, seperti kura-kura kotak, tidur di darat meskipun mereka suka berendam di kolam. Kura-kura semi-akuatik seperti kura-kura lumpur atau kura-kura kesturi biasanya menggunakan kombinasi istirahat di bawah air dan darat.
Uniknya, kura-kura air tawar sering kali tidur dengan bantuan pantat mereka. Hal ini sering disebut dengan pernapasan melalui anus atau pernapasan kloaka.
'Bernapas dengan Pantat'
Pada pernapasan kloaka, kura-kura dan penyu menggunakan lubang yang biasanya diperuntukkan untuk pembuangan kotoran dan reproduksi. Saat tidur, mereka menggunakan kloaka untuk mendapatkan oksigen.
Pernapasan kloaka bisa dilakukan karena kloaka memiliki lapisan dengan jaringan yang sangat kaya akan pembuluh darah. Jaringan ini dapat menyerap oksigen yang terlarut dalam air.
Kloaka kura-kura tidak dapat menyerap oksigen sebanyak paru-paru mereka. Kendati demikian, bagian tubuh ini memungkinkan kura-kura untuk memperpanjang waktu napas. Hal inilah yang membuat kura-kura air tawar bisa tidur di bawah air.
Detak Jantung Sekali Per 9 Menit
Sebaliknya, proses berbeda terjadi pada penyu. Saat waktu tidur tiba, penyu laut memperlambat detak jantung mereka hingga sangat rendah.
Bahkan detak jantung mereka bisa sangat rendah, sehingga hanya berdetak beberapa kali per menit. Dalam beberapa kasus, jantung penyu hanya berdetak sekali setiap sembilan menit.
Proses ini tidak hanya bantu mengurangi metabolisme penyu. Mereka juga jadi tak butuh banyak oksigen untuk tetap hidup. Mereka melakukan ini dengan mengambil napas dangkal melalui mulut mereka.
Lama Waktu Tidur Kura-Kura dan Penyu di Bawah Air
Lamanya waktu tidur di bawah air bergantung pada jenis kura-kura. Suhu juga ambil peran dalam menentukan seberapa lama kura-kura bisa tidur tanpa muncul ke permukaan untuk bernapas.
Air dingin dapat mengurangi laju metabolisme tubuh kura-kura sehingga memungkinkan mereka tidur lebih lama. Sebaliknya dengan air hangat.
Sederhananya, suhu yang lebih hangat membuat tubuh mereka terlalu aktif untuk mempertahankan keadaan torpor dalam waktu lama. Keadaan torpor adalah kondisi penurunan aktivitas fisiologis pada hewan.
Kura-kura air tawar dapat berada di bawah air hingga 5 jam untuk tidur. Namun, ketika air cukup dingin selama musim dingin, laju metabolisme tubuh mereka menjadi sangat rendah. Akibatnya, mereka bisa tidur di bawah air selama beberapa minggu sekaligus.
Lokasi Tidur Sangat Penting
Tidak hanya waktu tidur, lokasi untuk tidur di bawah air juga diperhatikan kura-kura dan penyu. Penyu cenderung memilih dasar kolam atau tempat tersembunyi lain untuk memperlambat metabolisme dan tetap tidur untuk waktu yang lama.
Tempat-tempat tenang tetapi cukup terbuka ini mendukung mereka agar bisa beristirahat dengan aman dan menurunkan detak jantung hingga beberapa denyut per menit.
Lokasi tidur di bawah air yang idea yaitu seperti di bawah batang kayu, di bawah bebatuan, terendam dalam lumpur, terbungkus vegetasi air, atau tersalip di dalam celah-celah terumbu karang. Lokasi-lokasi ini memungkinkan mereka tidur sekaligus tersembunyi dari predator.
Menjadi hewan yang sangat unik, kura-kura dan penyu memiliki jadwal tidur tergantung pada suhu, kadar oksigen air, dan habitat mereka. Sifat reptil yang mereka miliki juga memungkinkan kura-kura dan penyu menurunkan detak jantung serta menahan napas selama berjam-jam.
Jika dilihat, mungkin kura-kura dan penyu tidak tidur senyaman mamalia lainnya. Namun, adaptasi dan evolusi yang mengesankan ini memungkinkan mereka untuk bertahan di tengah perubahan suhu air dan tetap hidup.
Simak Video "Video: Penyanyi 'Shakira' Diabadikan Jadi Nama Temuan Fosil di Kolombia"
(det/twu)