.webp)
Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan permasalahan riset di kampus-kampus Indonesia saat ini adalah dana yang kurang. Bahkan, anggaran riset kampus jauh lebih kecil nominalnya dari anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Pak Presiden sangat bangga bahwa tahun ini mungkin dari sepanjang sejarah lebih dari Rp 757 triliun dialokasikan sebagai dana fungsi pendidikan tetapi pada praktiknya ya sekitar 60 triliun saja yang ada di teknologi saintek," kata Hetifah dalam diskusi bertajuk "Evaluasi & Outlook Pendidikan Tinggi & Riset Menuju Kampus Global" yang digelar Universitas Paramadina via Zoom, Selasa (16/12/2025).
Hetifah mengerti jika masyarakat banyak bertanya soal minimnya dana riset di Indonesia. Saat ini, anggaran pendidikan terbesar dihabiskan untuk MBG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Praktiknya itu digunakan untuk berbagai kepentingan antara lainnya Rp 240 triliun lebih untuk Makan Bergizi Gratis yang diberikan kepada anak-anak di sekolah jadi beberapa kali lipat dari pendidikan teknologi itu sendiri secara keseluruhan," lanjutnya.
Tahun Depan, Anggaran Riset PTS Turun
Hetifah mewajarkan jika riset kampus-kampus swasta masih tertinggal dari kampus negeri. Saat ini, pemerintah baru bisa menyuplai bantuan sekitar Rp 700 miliar untuk riset kampus swasta.
"Jadi wajar kalau dana bantuan misalnya untuk perguruan tinggi swasta itu tidak lebih dari 700 miliar dalam tahun ini. Bahkan tahun depan ada penurunan dulu," kata Hetifah.
Sementara itu, anggaran untuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang juga mencakup kampus-kampus di bawah naungannya pada 2025 mencapai Rp 57,6 triliun.
DPR Usaha Dana Riset Kampus Tahun 2026 Bertambah
Hetifah mengatakan saat ini Komisi X DPR juga tengah memperjuangan agar anggaran negara untuk riset dapat sesuai dengan permintaan kampus. Salah satunya lewat revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
DPR mendorong setidaknya 30 persen dari anggaran pendidikan tinggi dapat digelontorkan untuk penelitian. Termasuk juga untuk dana riset kampus swasta.
"Kami sedang memperjuangkan ini sedikit-sedikit soal anggaran yang mungkin tidak ada di dalam paparan soal postur anggaran. Tapi ini menurut saya merupakan salah satu hal yang menjadi hambatan bagi kami untuk memastikan bahwa perguruan tinggi itu bisa memberikan kontribusi yang signifikan kepada inovasi dan teknologi," tuturnya.
(cyu/cyu)
