Studi: Gen Z Lebih Sulit Tidur pada Malam Hari Dibanding Milenial, Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Studi: Gen Z Lebih Sulit Tidur pada Malam Hari Dibanding Milenial, Ini Penyebabnya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 21 Jun 2025 09:00 WIB
At night, a young Asian man sits on his bed and plays with his mobile phone, the screen light illuminating his face.
Foto: Getty Images/Wang Yukun/Kebiasaan begadang karena main HP
Jakarta -

Tidur menjadi tantangan yang banyak dihadapi Generasi Z atau Gen Z. Banyak dari mereka, tidak bisa tidur tepat waktu atau tidak cukup istirahat pada malam hari. Kenapa?

Tak hanya Gen Z, kesulitan tidur sebenarnya dihadapi oleh berbagai generasi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan tidur dan pola hidup sehari-hari.

Namun, sebuah survei menemukan bahwa tren Gen Z sulit tidur, telah meningkat. Hal ini juga terjadi pada generasi sebelumnya yakni milenial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini, survei mendefinisikan Gen Z dengan anak yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Sementara generasi milenial dianggap lahir antara tahun 1981 dan 1996.

"Jarak mereka hanya beberapa tahun, jadi sungguh luar biasa melihat betapa cepatnya perbedaan pola tidur hanya dalam beberapa tahun," kata psikolog klinis dan Kepala Petugas Klinis Calm Chris Mosunic dalam USA Today, dikutip Jumat (20/6/2025).

ADVERTISEMENT

Meski ada kesamaan, Mosunic mengatakan perbedaan utama yang menonjol adalah Generasi Z tidak tertidur secepat generasi milenial. Menurut penelitian tersebut, 46 persen Gen Z sulit tidur dan hanya 25 persen generasi milenial yang sulit tidur.

Penyebab Gen Z Sulit Tidur

Penyebab Gen Z lebih sulit tidur, kata Mosunic, berkaitan dengan penggunaan teknologi. Laporan menemukan bahwa Gen Z, 26 persen lebih mungkin begadang karena penggunaan teknologi dalam jangka panjang, daripada generasi milenial.

Sementara itu, 28 persen generasi milenial melaporkan bahwa penggunaan teknologi dalam jangka panjang jarang atau tidak pernah menjadi masalah dalam hal tertidur.

"(Gen Z) menggunakan teknologi jauh lebih sering sebelum tidur. Jadi, mereka tidur sambil memegang ponsel dan pada dasarnya tidak bisa tidur," ungkap Mosunic.

Pada survei sebelumnya, yang dilakukan oleh American Academy of Sleep Medicine, 93 persen Gen Z mengaku begadang hingga melewati waktu tidur karena media sosial. Para Gen Z memiliki kebiasaan menonton atau online di media sosial sampai waktu tidur.

"Video viral, tarian TikTok yang sedang tren, dan meme lucu adalah hal-hal yang mudah untuk dimasukkan (ke otak), yang membuat pikiran anak-anak tetap aktif di malam hari dan membuang-buang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk tidur," kata Dr Anne Marie Morse, dokter spesialis penyakit tidur anak dan anggota Komite Penasihat Kesadaran Publik AASM, dilansir aasm.org.

Mengganggu Kesehatan Anak Sekolah

Pada akhirnya, kebiasaan bermain media sosial yang mengganggu waktu tidur juga berpengaruh pada esok harinya. Hal ini terutama pada siswa sekolah. Menurut Morse, fisik dan mental siswa akan terpengaruh jika terus-terusan sulit atau kekurangan tidur.

"Ketika penggunaan media sosial mengganggu tidur siswa, hal itu dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental serta kinerja di sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler," tuturnya.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads