Arab Saudi berupaya habis-habisan agar para jemaah haji nyaman menjalankan ibadah haji 2025 ini. Salah satunya memasang 700-an kipas angin kabut (misty fan) di lokasi pusat ritual haji. Bagaimana cara kerjanya?
Arab Saudi, melalui Pusat Meteorologi Nasional (NCM), telah mengeluarkan peringatan gelombang panas untuk haji 2025. Suhu pada siang hari diperkirakan bisa melonjak antara 40°C dan 47°C, dengan kelembaban antara 15% hingga 60%, demikian dilansir dari situs media Nigeria, The Cable, Minggu (1/6/2025), ditulis dan dikutip, Jumat (6/6/2025).
Dilansir dari Saudi Press Agency, Siasat dan The Peninsula, salah satu upaya agar jemaah haji tidak kepanasan, dipasang 244 misty fan di halaman Masjidil Haram, Makkah dan 500 misty fan dipasang menyebar di Mina. Jadi totalnya ada 744 misty fan yang dipasang menyebar di lokasi pusat ritual haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek pemasangan misty fan untuk haji 2025 ini ditangani Kidana Development Company, perusahaan pengembang master untuk situs suci Arab Saudi, yang juga pelaksana dari Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Situs Suci.
Cara Kerja Misty Fan
Dengan memanfaatkan teknologi pendingin kabut, misty fan ini menyerap panas dari udara luar, mengurangi suhu hingga 6 derajat Celsius. Cara kerja ini diharapkan memberikan kenyamanan bagi jemaah dengan menyerap panas eksternal.
Misty fan memompa air pada tekanan 40 bar melalui nosel mikroskopis, masing-masing berukuran 4 mikron, melepaskan kabut halus dan dingin.
Kipas ini masing-masing berdiameter hingga 38 inci (96,5 cm) dengan kapasitas aliran udara 1.100 CFM (Cubic Feet per Minute), 1 CFM setara 28,3 Liter/Menit. Ketinggian kepala kipas ditempatkan 4 meter di atas tanah.
Sistem ini merupakan solusi pendinginan yang sangat efisien, dengan masing-masing kipas menyediakan kapasitas pendinginan 52 kilowatt dan efisiensi pendinginan melebihi 50 persen.
Kipas ini dioperasikan pada waktu salat, ketika halaman Masjidil Haram penuh dan suhu meningkat. Masjidil Haram adalah tempat jemaah haji melakukan ritual tawaf (mengelilingi Ka'bah 7 kali) dan sa'i (berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwa, menapaktilasi Siti Hajar mencari air untuk bayi Nabi Ismail yang memunculkan mukjizat sumur air zamzam).
Sedangkan Mina, tempat para jemaah haji melakukan rukun wajib haji lempar jumrah, pelemparan 7 kerikil ke 3 tiang batu yang melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan simbolisasi bahaya yang ada dalam diri manusia. Lempar jumrah dilakukan mulai 10 Dzulhijjah atau tepat pada Jumat (6/6/2025) ini hingga hari Tasyrik (11-12-13 Dzulhijjah/7-8-9 Juni 2025)
Lempar jumrah dilakukan para jemaah haji setelah wukuf (ritual inti haji untuk berdiam diri) di Arafah pada 9 Dzulhijjah (untuk 2025 pada Kamis 5 Juni) dan mabit/bermalam di Muzdalifah pada malam 10 Dzulhijjah.
Semoga para jemaah jadi haji mabrur ya!
(nwk/pal)