3 Kunci Panjang Umur dari Pakar Kesehatan AS, Ternyata Sederhana

ADVERTISEMENT

3 Kunci Panjang Umur dari Pakar Kesehatan AS, Ternyata Sederhana

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 01 Jun 2025 06:00 WIB
Ilustrasi lansia sehat dan panjang umur
Ilustrasi Orang Lanjut Usia. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Kunci panjang umur ternyata cukup sederhana. Menurut pakar kesehatan AS, seseorang cukup mengikuti tiga cara tertentu agar hidup sehat hingga lanjut usia.

Pakar kesehatan terkemuka asal Amerika Serikat, Dr Eric Topol, mengatakan panjang umur bukanlah faktor genetik. Menurutnya, kunci panjang umur dan sehat hingga usia lanjut bisa diperoleh dengan perubahan gaya hidup yang tepat.

Dalam buku terbarunya 'Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity', Topol membeberkan temuan selama hampir dua dekade. Temuan itu diperoleh dari penelitian terhadap 1.400 orang berusia 80 tahun ke atas yang hidup tanpa kanker, penyakit jantung, ataupun gangguan neurodegeneratif seperti alzheimer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang mengejutkan adalah tidak ditemukan faktor genetik pada rahasia umur panjang mereka.

"Ini bukan soal gen," ujar Topol yang juga menjabat sebagai direktur pendiri Scripps Research Translational Institute, dalam detikHealth dikutip Sabtu (31/5/2025).

ADVERTISEMENT

Lantas, apa saja tiga kunci hidup panjang umur? Simak di bawah ini.

3 Kunci Panjang Umur Versi Pakar Kesehatan AS

1. Olahraga

Olahraga memegang kunci kesehatan yang baik hingga lanjut usia. Topol bercerita dulu dirinya hanya fokus pada latihan aerobik karena latar belakangnya sebagai ahli jantung. Namun kini, ia menambahkan latihan kekuatan dan keseimbangan ke dalam rutinitasnya.

"Perbedaannya luar biasa. Saya lebih kuat dan bugar daripada sebelumnya," katanya.

Topol menyarankan siapa pun yang ingin memperpanjang umur untuk memulai dari aktivitas paling dasar, yakni berjalan kaki.

"Jika kamu tidak aktif,mulailah dengan jalan cepat. Tambahkan tantangan seperti tanjakan dan tingkatkan kecepatan. Kalau sudah berkeringat, itu pertanda bagus," jelasnya.

2. Tidur

Kunci panjang umur selanjutnya adalah tidur berkualitas, bukan tidur lama. Salah satu temuan terbaru dalam bukunya adalah peran sistem glimfatik, mekanisme yang membantu membersihkan 'limbah' dari otak saat kita tidur.

"Dulu saya sulit tidur. Tapi sekarang, saya lebih disiplin soal waktu makan, asupan cairan, dan rutinitas tidur. Tidur terlalu larut atau makan besar di malam hari bisa mengganggu," jelasnya. Ia kini tidur pada waktu yang sama setiap malam, kecuali sesekali saat akhir pekan.

3. Pola Makan Bersih dan Rendah Olahan

Topol menghindari makan daging merah sejak 40 tahun lalu dan lebih banyak mengonsumsi ikan serta makanan nabati. Ia menekankan bahaya makanan ultra-olahan (ultra-processed foods/UPF).

"Sulit menghindarinya sepenuhnya, tapi saya membatasi semaksimal mungkin," tegasnya.

Ia juga menambahkan sedikit asupan protein seiring usia dan peningkatan latihan kekuatan. Namun, ia tetap menghindari pola konsumsi ekstrem yang disebutnya tidak berdasarkan bukti ilmiah.

Tidak Ada Kata Terlambat

Topol menegaskan, tidak ada kata terlambat untuk memulai hidup sehat. Penyakit seperti kanker, jantung, dan alzheimer bisa berkembang selama puluhan tahun, jadi jika seseorang memulai menjaga diri dari usia 40 hingga 70 tahun, mereka tetap akan mendapatkan manfaatnya.

"Jadi, kalau kita mulai menjaga diri di usia 40, 50, bahkan 70 sekalipun, kita tetap bisa mendapatkan manfaatnya," bebernya.

Melihat kemajuan ilmu pengetahuan, Topol optimis masa depan dunia medis adalah pencegahan, bukan sekadar pengobatan.

"Kita hidup di era luar biasa. Kini kita punya jalur nyata untuk mencegah penyakit kronis lewat data, teknologi, dan perubahan gaya hidup," pungkasnya.




(nir/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads