Prestasi para cendekiawan muslim wanita sebenarnya telah berlangsung selama ribuan tahun. Mereka telah memberikan pengaruh dan kontribusi di bidang sains, matematika, dan sastra.
Sayang, ada banyak sumbangan besar mereka pada dunia yang kurang diperkenalkan, sehingga banyak orang yang mungkin tidak tahu.
Nah, barangkali detikers juga banyak yang tidak mengenal siapa saja mereka dan karya-karya besarnya. Yuk cari tahu apa saja warisan para cendekiawan muslim wanita yang juga membuka jalan bagi pendidikan modern!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Fatima Al-Fihri
Fatima Al-Fihri mengubah dunia pendidikan dengan membangun universitas pertama di dunia. Dengan kekayaan warisannya, ia membangun Masjid dan Universitas Al-Qarawiyyin di Fes, Maroko pada 859 M untuk kepentingan masyarakat setempat, sehingga mereka dapat menempuh pendidikan tinggi sambil mengamalkan Islam.
Sekitar 1000 tahun kemudian, Al-Qarawiyyin masih berdiri sebagai universitas tertua di dunia yang masih beroperasi, melanjutkan warisannya sebagai salah satu pusat spiritual dan pendidikan terkemuka di dunia muslim.
2. Al-Ijliya Al-Astrulabi
Al-Ijliya Al-Astrulabi meletakkan dasar bagi penggunaan astrolab secara rutin, yakni perangkat kuno yang digunakan untuk mengukur waktu dan posisi matahari serta bintang, sejak abad ke-10 dan seterusnya untuk penelitian dan perhitungan astronomi.
Kini, warisan Al-Ijliya tetap hidup melalui asteroid sabuk utama 7060 Al-Ijliyye, yang ditemukan pada 1990, dan dalam karakter utama buku pemenang penghargaan 2015,Binti, yang menjadi inspirasinya.
3. Sutayta al-Mahamali
Sutayta al-Mahamali adalah seorang sarjana terkenal di kota asalnya, Baghdad, dan paling sering dimintai pendapatnya untuk masalah warisan. Dengan penguasaan dan pengetahuannya yang hebat tentang berbagai bidang studi, ia dipuji oleh tiga sarjana besar abad ke-10 atas kemampuan dan kecerdasannya, 200 tahun sebelum Eropa menghasilkan dan mengakui wanita berpendidikan serupa dengan kaliber yang sama.
4. Zaynab binti Al-Kamal
Zaynab binti Al-Kamal adalah seorang guru di al-Salihiyya, pinggiran Kota Damaskus yang terkenal karena fokusnya pada studi agama. Setelah menerima tiga ijazah pertamanya, ia memiliki banyak murid, banyak di antaranya yang rela menempuh perjalanan jauh untuk mengambil ilmu darinya
Dikutip dari Muslim Women Australia, Zaynab binti Al-Kamal dikenal karena sopan santun dan kesabarannya saat mengajar. Guru yang sangat baik itupuntelah diindoktrinasi ke dalam kehidupan muhaddithat sejak usia muda.
Selain itu, Zaynab juga mewariskan sejumlah besar dan koleksi hadis penting sepanjang hidupnya, yang membuatnya mendapat gelar musnidat al-Sham.
Selanjutnya >>> Ahli Ekonomi, Al-Shifa binti Abdullah dari Makkah
Simak Video "Video: Pandangan Islam soal Foto Prewedding"
[Gambas:Video 20detik]