Misteri dalam alam semesta terus menjadi minat para ilmuwan. Salah satunya mengenai bagaimana galaksi besar bisa terbentuk. Benarkah dipicu aliran gas?
Alam semesta terdiri dari berbagai galaksi yang terdiri dalam dua kategori besar. Kategori pertama adalah galaksi berukuran spiral, seperti Bima Sakti. Sedangkan, kategori lainnya adalah galaksi elips yang berukuran bulat dan besar, mirip seperti bola rugby.
Pembentukan galaksi besar atau elips, selama ini menjadi misteri karena sulit dijelaskan dengan model kosmologi yang menggambarkan evolusi alam semesta. Namun, penelitian terbaru berhasil menemukan model baru yang membantu mengungkap bagaimana galaksi besar tersebut terbentuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana Galaksi Elips yang Besar Terbentuk?
Studi berjudul "In Situ Spheroid Formation in Distant Submillimetre-Bright Galaxies" yang terbit di Nature pada 4 Desember 2024 oleh Qing Hua Tan dan kawan-kawan, menunjukkan bahwa kemunculan galaksi elips pada awalnya dipicu oleh aliran gas yang bergerak membentuk bintang di tata surya.
Seorang astrofisika dari Universitas Southampton sekaligus salah satu peneliti dalam studi, Annagrazia Puglisi, menerangkan bahwa galaksi elips terbentuk melalui episode pembentukan bintang yang intens dan berumur pendek di awal alam semesta.
"Sungguh merendahkan hati sekaligus memotivasi untuk berpikir tentang betapa banyak yang masih harus kita pelajari tentang Alam Semesta. Rekan kerja saya dan saya baru saja mengungkap salah satu misteri astrofisika yang tak kunjung usai: bagaimana galaksi elips masif dapat terbentuk," kata Puglisi dikutip dari Science Alert.
Puglisi dan timnya, menganalisis data dari Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) untuk mengidentifikasi lokasi kelahiran galaksi elips raksasa.
Dengan meneliti distribusi debu di lebih dari sekitar 100 galaksi, para peneliti menemukan bahwa banyak dari bintang di Tata Surya yang berusia sekitar 2,2 miliar hingga 5,9 miliar tahun.
Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar galaksi pembentuk bintang awal sebenarnya berbentuk bulat, dan bukan berbentuk cakram, seperti yang selama ini diperkirakan.
"Kami menemukan bahwa debu di galaksi-galaksi yang jauh ini sangat padat dan tidak seperti yang kami harapkan dari galaksi berbentuk cakram datar. Lebih jauh lagi, kami dapat menyimpulkan geometri tiga dimensi dari daerah penghasil debu," tutur Puglisi.
"Debu menunjukkan keberadaan gas material yang membentuk bintang baru dan memungkinkan kita mempelajari wilayah dalam galaksi yang secara aktif membentuk bintang baru," tambahnya.
Membantu Memahami Teka-teki Keberadaan Galaksi Besar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aliran gas dingin dari galaksi sekitar, interaksi, dan penggabungan galaksi dapat mendorong gas dan debu ke inti pembentuk bintang yang padat.
"Simulasi juga menunjukkan kepada kita bahwa proses ini umum terjadi di awal semesta, yang memberikan penjelasan utama untuk pembentukan galaksi elips yang cepat," papar Puglisi.
"Temuan kami menambahkan bagian penting pada teka-teki ini, memajukan pemahaman kita tentang pembentukan dan evolusi galaksi," imbuhnya.
Peneliti menyimpulkan, bahwa pembentukan galaksi elips ternyata dipicu oleh aliran gas yang bergerak ke pusat galaksi. Gas tersebut kemudian membentuk bintang baru hingga menciptakan galaksi, seperti yang terungkap melalui pengamatan menggunakan ALMA.
(faz/faz)