Mengapa Disebut Greenland Padahal Wilayah Ini Diselimuti Salju? Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Mengapa Disebut Greenland Padahal Wilayah Ini Diselimuti Salju? Ini Alasannya

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 16 Jan 2025 13:30 WIB
Perumahan di Kota Nuuk, Greenland
Pemukiman di Greenland. (Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH)
Jakarta -

Greenland merupakan salah satu pulau terbesar di dunia yang terletak di antara Samudra Arktik dan Samudra Atlantik Utara. Uniknya, wilayah ini sering menuai pertanyaan lantaran namanya yang berarti 'daratan hijau' padahal diselimuti salju.

Menurut Ensiklopedia Britannica, Greenland membentang sekitar 2.670 km dari utara ke selatan dan lebih dari 1.050 km dari timur ke barat. Greenland terkenal dengan tundranya yang luas dan gletsernya yang sangat besar.

Melihat dataran yang ditutup salju ini, orang jadi bertanya-tanya. Mengapa disebut Greenland padahal wilayah ini diselimuti salju?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal Mula Pemberian Nama Greenland

Pemberian nama Greenland muncul pada periode bangsa Viking. Mengutip Wonderopolis, bangsa Viking biasanya menamai benda-benda sesuai dengan apa yang mereka lihat.

Pada 850 M, Naddador adalah orang Viking pertama yang mendarat di Islandia atau Iceland. Saat ia tiba di sana, sedang turun salju, jadi ia menamai pulau itu "Snow Land."

ADVERTISEMENT

Kemudian, FlΓ³ki VilgerΓ°arson pergi ke pulau itu. Dalam perjalanan ke sana, ia kehilangan putrinya. Tak lama setelah sampai di pulau, semua ternaknya mati. Sedih dan tidak yakin apa yang harus dilakukan, sang Viking memanjat gunung untuk berpikir. Dari puncak, ia melihat teluk yang penuh dengan gunung es. Saat itulah ia mengganti nama pulau itu menjadi "Islandia."

Gunung es yang dilihat VilgerΓ°arson tidak umum di Islandia. Saat ini, banyak orang mengira gunung-gunung itu mungkin hanyut dari Greenland. Namun, nama "Islandia" tetap melekat. Bertahun-tahun kemudian, Islandia menjadi rumah bagi banyak orang Viking. Erik si Merah adalah salah satu orang yang tinggal di sana. Setelah perseteruan berdarah, mereka mengusir Erik si Merah dari Islandia. Ia meninggalkan pulau itu dan berlayar ke barat.

Pada 985 M, Erik si Merah mendarat di barat daya Greenland, salah satu dari sedikit wilayah yang tidak tertutup es. Bahkan, wilayah itu masih memiliki pertanian yang berkembang pesat hingga saat ini. Melihat semua kehidupan tanaman hijau, Erik si Merah menamai rumah barunya "Greenland." Erik juga memilih nama itu dengan harapan akan membuat lebih banyak orang ingin pindah ke sana.

Pemukiman kecil memang berkembang di Greenland. Namun, bangsa Viking di Greenland tidak tahu bahwa mereka hidup selama Periode Hangat Abad Pertengahan.

Letusan Gunung Indonesia Sebabkan Perubahan Suhu di Greenland

Sekitar 1257 M, letusan gunung api di Indonesia memicu "Zaman Es Kecil". Letusan itu membuat suhu lebih dingin di Greenland dan Islandia.

Perubahan di Greenland jauh lebih ekstrem daripada di Islandia. Pulau itu menjadi lebih dingin setiap tahun. Bangsa Viking mencoba menyesuaikan diri dengan iklim baru. Namun, suhu baru membuat makanan langka dan pelayaran menjadi berisiko.

Akhirnya, tidak ada bangsa Viking yang tersisa di Greenland. Sebagian besar pulau itu tertutup lapisan es.

Kembalinya Greenland Menjadi Daratan Hijau

Para ahli menemukan iklim mulai berubah lagi. Lapisan es Greenland kini mencair dan membuat Islandia lebih dingin.

Mereka memperkirakan bahwa jika ini terus berlanjut, kedua pulau itu suatu hari nanti akan sesuai dengan namanya. Dalam beberapa ratus tahun, Greenland mungkin akan berwarna hijau dan Islandia mungkin akan tertutup es.




(nir/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads