Gelombang Panas Esktrem Mengepung Bumi Lima Tahun Terakhir, Ilmuwan Ungkap Fakta Ini

ADVERTISEMENT

Gelombang Panas Esktrem Mengepung Bumi Lima Tahun Terakhir, Ilmuwan Ungkap Fakta Ini

Hani Muthmainnah - detikEdu
Jumat, 03 Jan 2025 09:30 WIB
A woman uses an umbrella to shield herself from the sun during a period of hot weather in Chicago, Illinois, U.S. August 26, 2024. REUTERS/Vincent Alban
Foto: REUTERS/Vincent Alban/Gelombang Panas Ekstrem Melanda Illinois AS pada Agustus 2024
Jakarta -

Dalam lima tahun terakhir, cuaca ekstrem menjadi fenomena yang semakin umum di berbagai belahan dunia. Tercatat, pada 2023 dan 2024, suhu panas mencapai rekornya mencapai 1,5 derajat Celsius di atas masa praindustri 1850-1900.

Peningkatan suhu global ini dikaitkan dengan gelombang panas yang ekstrem. Gelombang panas ini melanda seluruh dunia dan menyebar hampir di setiap benua, kecuali Antartika.

"Fenomena ini menyebabkan ribuan kematian, rusaknya tanaman, menghancurkan hutan, dan menyebabkan kebakaran besar," lapor peneliti dikutip dari Science Daily.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan, kawasan yang paling terdampak intensif adalah Eropa barat laut. Gelombang panas yang menghantam wilayah tersebut, berkontribusi terhadap 6.000 kematian pada 2022 dan 47.000 kematian pada 2023.

Daftar Wilayah yang Paling Terdampak Gelombang Panas Ekstrem

Beberapa wilayah yang paling terdampak gelombang panas antara lain:

ADVERTISEMENT

- Tiongkok bagian tengah
- Jepang
- Korea, Semenanjung Arab
- Australia Timur
- Sebagian Eropa
- Beberapa bagian Afrika
- Kanada Barat Laut
- Pulau-pulau Arktik
- Greenland utara
- Ujung selatan Amerika Selatan
- Sebagian Siberia.

Negara-negara seperti Jerman, Prancis, Inggris, dan Belanda tercatat mengalami suhu panas yang meningkat dua kali lebih cepat daripada suhu rata-rata musim panas. Wilayah ini sangat rentan terhadap gelombang panas karena banyak penduduk yang tidak memiliki pendingin udara (AC), karena biasanya AC tidak diperlukan.

Pada September 2023, bahkan rekor suhu maksimum baru tercatat di Australia, Prancis, Hungaria, Slovenia, Norwegia, dan Swedia.

Penyebab Gelombang Panas Ekstrem

Meskipun peningkatan suhu global terkait dengan gelombang panas yang lebih sering terjadi, penyebab pasti dari gelombang panas ekstrem ini belum sepenuhnya jelas.

Di Eropa dan Rusia, sebuah studi mengatakan gelombang panas terjadi karena adanya perubahan aliran jet, yaitu sungai udara yang bergerak cepat melintasi belahan bumi utara.

Aliran jet ini biasanya terbatas pada daerah sempit antara suhu dingin di utara dan suhu panas di selatan. Akibatnya menjadi tidak stabil karena pemanasan yang lebih cepat di kawasan Arktik.

Fenomena ini menyebabkan aliran jet membentuk gelombang Rossby yang menarik udara panas dari selatan dan menyimpannya di wilayah yang biasanya tidak mengalami panas ekstrem.

"Ini adalah salah satu hipotesis meskipun tidak sepenuhnya menjelaskan semua kejadian ekstrem," papar peneliti.

Di sisi lain, studi yang menyelidiki gelombang panas fatal di Pasifik barat laut dan Kanada pada 2021 mengidentifikasi sejumlah faktor lain yang turut berperan. Faktor tersebut, meliputi pengeringan vegetasi akibat suhu yang meningkat serta gangguan atmosfer lainnya yang mengumpulkan panas dari Samudra Pasifik dan membawanya ke daratan.

Tantangan Menghadapi Gelombang Panas

Pakar menyerukan bahwa gelombang panas yang semakin ekstrim sangat perlu diperhatikan. Sebab, berbagai model masih belum bisa menjelaskan secara pasti.

Mereka menyarankan untuk memberi nama pada setiap peristiwa. Tujuannya adalah agar meningkatkan kesadaran publik dan memotivasi pemerintah agar lebih bersiap menghadapi dampak terkait gelombang panas.

"Karena sifatnya yang belum pernah terjadi (pada dekade) sebelumnya, gelombang panas ini biasanya dikaitkan dengan dampak kesehatan yang sangat parah dan dapat menjadi bencana bagi pertanian, vegetasi, dan infrastruktur," kata Kai Kornhuber, seorang ilmuwan di Lamont-Doherty Earth Observatory.

"Kita tidak diciptakan untuk menghadapinya, tapi kita mungkin dapat beradaptasi dengan cukup cepat," pungkasnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads