Greenland adalah negara yang berdiri di sebuah pulau seluas 2.166.086 kilometer persegi. Luas pulau ini setara dengan tiga kali luas pulau Kalimantan. Tidak heran jika pulau ini disebut sebagai pulau terbesar di dunia.
Negara ini berada di Samudra Atlantik Utara sehingga suhu di sana selalu dingin. Suhu harian yang paling 'hangat' di sana masih berada di bawah 10 derajat celcius.
Bukan hanya geografinya yang spesial, negara ini memiliki rumah-rumah yang unik. Jika biasanya rumah di negara lain memakai warna netral atau earth tone, di Greenland justru sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap rumah memakai warna yang cerah dan kontras seperti kuning, merah, oranye, biru, hijau, hingga toska. Ternyata pemilihan warna ini bukan karena ingin terlihat bagus semata. Ada fungsi khusus yang telah menjadi sistem di negara tersebut.
Dilansir Daily Mail, warna-warni pada bangunan ini sebenarnya sebuah kode yang sudah ada sejak abad ke-18 yakni era kolonial Greenland, ketika pemukim Skandinavia tiba dan membawa perlengkapan kayu untuk membangun rumah kayu di sana.
Pada saat itu, di sana tidak ada nama jalan dan nomor rumah. Untuk menyiasati hal tersebut, mereka mewarnai bangunan dengan warna yang berbeda sebagai penanda setiap rumah.
Sejarawan di Museum dan Arsip Nasional Greenland, Ujammiugaq Engell, mengatakan merah adalah warna yang paling banyak digunakan di sana. Selain karena sebagai penanda sebuah gereja, tetapi bangunan perdagangan juga memakai warna yang sama.
"Ini berarti semua bangunan yang berkaitan dengan hal tersebut memakai merah. Entah itu gereja atau toko sungguhan, atau rumah tempat pendeta, pemilik toko, atau pegawai tinggal, akan dicat merah," jelasnya seperti yang dikutip, Sabtu (29/3/2025).
Lalu, warna kuning digunakan untuk bangunan kesehatan dan tempat tinggal tenaga kesehatan.
"Kuning awalnya melambangkan segala hal yang berhubungan dengan kesehatan. Semua rumah sakit dicat kuning, begitu pula rumah tempat tinggal dokter dan perawat," ungkapnya.
Lalu, hijau untuk bangunan telekomunikasi dan penyiaran seperti radio. Warna ini juga dapat digunakan untuk bangunan gedung telekomunikasi atau tempat pengembangannya.
Warna biru biasa digunakan pada bangunan yang dipakai untuk Organisasi Teknis Greenland (GTO) dan pabrik.
"Sistem ini membantu mengidentifikasi tujuan setiap bangunan, merupakan solusi efisien untuk mengatasi kurangnya nama jalan dan nomor rumah," ujarnya.
Meskipun setiap warna ada tujuannya, ternyata aturan ini tidak begitu mengikat. Setiap penduduk bisa memakai warna apa saja saat ini meskipun tidak sesuai dengan fungsi awalnya.
"Sistem koordinasi warna tidak pernah sepenuhnya kaku, hampir selalu ada rumah dan bangunan dengan warna-warna yang disebutkan di atas yang sama sekali tidak berhubungan," terangnya.
Kemudian, alasan warna yang digunakan hanya warna cerah, bukan pastel dan lainnya karena pada masa kolonial mendapatkan cat dinding di Greenland cukup sulit sehingga mereka hanya bisa mendapat warna yang terang.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/zlf)