Komet adalah benda langit yang terdiri dari es, debu/batu, dan gas yang mengorbit Matahari. Komet berpotensi menabrak Bumi dan dapat menyebabkan kehancuran. Lantas, apakah ancaman dari komet dapat dideteksi lebih awal?
Studi baru yang terbit di Astrophysics pada Oktober 2024 oleh Samantha Hemmelgarn dan kawan-kawan menemukan bahwa ancaman komet bisa diprediksi dari jejak meteorit yang ada di dekat Bumi. Dalam hal ini, komet yang bisa dideteksi adalah jenis Long-Period Comets (LPCs) atau komet periode panjang.
Menurut penulis utama studi, Hemmelgarn, jejak meteorit ini biasanya ditinggalkan komet ketika mendekati Matahari. Dia mengatakan, ketika komet mendekati Matahari, panas akan menguapkan es di komet dan melepaskan partikel debu serta batu yang kemudian membentuk aliran meteoroid sejajar dengan lintasan komet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menariknya, aliran ini tidak mudah terganggu oleh gravitasi planet-planet yang lebih besar sehingga lebih mudah untuk dilacak," kata Hemmelgarn dalam Live Science, dikutip Senin (11/11/2024).
Komet Mengerikan yang Bisa Menimbulkan Kehancuran Bumi
Peneliti menjelaskan bahwa terdapat komet LPCs yakni komet yang memiliki periode orbit lebih dari 200 tahun. Komet ini diperkirakan dapat menimbulkan kehancuran besar pada Bumi, setara dengan ledakan 750.000 megaton TNT (Trinitrotoluene).
Hemmelgarn menerangkan bahwa ketika Bumi melewati aliran meteoroid, jejak-jejak meteor akan terlihat dan dapat digunakan untuk menentukan kecepatan serta arah perjalanan meteoroid. Hal ini berguna untuk membantu dalam mendeteksi jumlah komet LPCs serta memprediksi potensi dampaknya.
Dalam hal ini, Hemmelgarn dan timnya menganalisis sekitar 17 hujan meteor yang berasal dari komet LPCs untuk mencari karakteristik unik dari setiap meteor. Mereka kemudian menggunakan Observatorium Rubin sebagai acuan untuk menentukan jarak dan posisi komet.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa komet secara garis besar akan menabrak Bumi dari jarak miliaran mil berdasarkan jejak meteoroid. Perkiraan jarak ini memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi dan mempersiapkan potensi dan dampak dari komet LPCs sedini mungkin.
Teknik yang Digunakan untuk Mendeteksi Komet
Saat ini, para peneliti berencana menggunakan teknik dan citra dari Legacy Survey of Space and Time (LSST) untuk mencari komet induk dari LPCs yang asal usulnya masih belum diketahui.
"Mudah-mudahan dengan LSST, kita akan mampu mendeteksi komet di Bumi yang melintasi orbit jauh lebih cepat daripada yang bisa kita lakukan sekarang," tutur Hemmelgarn.
Meski begitu, peneliti menambahkan bahwa LSST memiliki keterbatasan dalam mendeteksi komet dengan periode orbit lebih dari 4.000 tahun karena aliran meteroitnya terlalu tipis untuk terdeteksi dari Bumi.
(faz/faz)