Mirip Asteroid, NASA Berhasil Temukan Banyak Komet Gelap

ADVERTISEMENT

Mirip Asteroid, NASA Berhasil Temukan Banyak Komet Gelap

Muhammad Alfathir - detikEdu
Selasa, 14 Jan 2025 21:00 WIB
Komet Setan
Foto: via Daily Mail/Ilustrasi komet
Jakarta -

Komet adalah benda langit yang terdiri dari es, debu, dan gas yang bergerak mengelilingi Matahari. Komet biasanya memiliki ekor bercahaya yang khas dan selalu menjauh dari Matahari.

Belum lama ini, para ilmuwan NASA berhasil menemukan "komet gelap" atau "dark comets" yang bergerak di luar angkasa. Komet gelap ini memiliki komposisi yang serupa dengan komet biasa, tetapi permukaannya sangat gelap dan tidak memiliki ekor.

Dua Jenis Komet Gelap

Dalam studi berjudul "Two Distinct Populations of Dark Comets Delineated by Orbits and Sizes" yang terbit di PNAS pada 22 Oktober 2024 oleh Darryl Z Seligman dan kawan-kawan, menunjukkan bahwa komet gelap yang ditemukan NASA memiliki dua jenis yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti dari Michigan State University sekaligus pemimpin penelitian, Darryl Seligman, menerangkan bahwa jenis komet yang pertama disebut sebagai "komet gelap bagian luar". Jenis komet ini memiliki karakteristik serupa dengan komet keluarga Jupiter.

"Mereka memiliki orbit yang sangat eksentrik (atau elips) dan berukuran lebih besar (ratusan meter atau lebih)," ujar Seligman, yang dikutip dari Science Alert.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, komet kedua disebut sebagai "komet gelap bagian dalam," yang meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

"Jenis komet ini bergerak dalam orbit yang hampir melingkar, dan berukuran lebih kecil (puluhan meter atau kurang)," imbuh Seligman.

Mirip seperti Asteroid, Tapi...

Ilmuwan NASA sekaligus salah satu penulis dalam studi, Davide Farnocchia menyampaikan bahwa komet gelap ini tampak seperti asteroid, tetapi bertindak seperti komet.

Untuk diketahui bahwa komet terdiri dari bongkahan batu berisi es yang menyublim saat memanas, sedangkan asteroid adalah bongkahan batu dan logam yang tidak sedingin es.

Farnocchia mengungkapkan bahwa identitas komet gelap ini pertama terungkap pada 2023. Setelah itu, muncul penemuan enam komet gelap lainnya.

Kini, tim astronom internasional telah mengungkap tujuh lainnya, sehingga jumlahnya menjadi dua kali lipat dan menjadikan total yang diketahui menjadi 14.

"Komet terbagi menjadi dua jenis berdasarkan ukurannya, yaitu komet yang lebih besar berada di tata surya bagian luar, sementara komet yang lebih kecil berada di tata surya bagian dalam," kata Farnocchia kepada Science Alert.

Menurut Farnocchia, perbedaan utama antara komet gelap dan komet biasa terletak pada ekornya. Para peneliti tidak menemukan adanya ekor pada komet gelap sehingga menimbulkan tanda tanya.

"Namun, sekeras apa pun kami berusaha, kami tidak dapat menemukan tanda-tanda ekor pada komet ini. Itu hanya terlihat seperti asteroid lain-hanya setitik cahaya. Jadi, untuk saat ini, kami menghadapi satu objek angkasa yang aneh dan belum sepenuhnya kami pahami," jelasnya.

Penemuan ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang komet gelap. Namun, para peneliti masih belum dapat mengidentifikasi asal-usul komet gelap tersebut maupun faktor yang menyebabkan percepatannya.

"Komet gelap merupakan sumber potensial baru yang telah mengirimkan material ke Bumi yang diperlukan untuk pengembangan kehidupan," tutur Seligman.

"Semakin banyak yang dapat kita pelajari tentang mereka, semakin baik kita dapat memahami peran mereka dalam asal usul planet kita," tutupnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads