Menulis Tangan Vs Mengetik, Mana yang Lebih Baik untuk Belajar Siswa?

ADVERTISEMENT

Menulis Tangan Vs Mengetik, Mana yang Lebih Baik untuk Belajar Siswa?

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 22 Agu 2024 17:00 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis tangan. Foto: detikcom/Thinkstock
Jakarta -

Di tengah era serba digital ini, anak sekolah dasar sudah mahir bermain gadget ponsel, tablet, hingga komputer. Oleh karena itu, tak sedikit siswa menggunakan kedua alat tersebut untuk belajar dibandingkan dengan buku tulis.

Meski demikian, peneliti dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Muniarti Agustia mengatakan menulis di atas kertas mempunyai dampak yang lebih baik bagi otak dibandingkan mengetik. Terutama dalam melatih motorik siswa.

"Keterampilan menulis secara teknis, memperkuat keterampilan berpikir kritis, retensi informasi, dan keterlibatan emosional dengan materi pelajaran," kata Muniarti dalam acara peluncuran modul riset AYO Menulis SiDU di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Kamis (22/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muniarti tak menyarankan anak-anak sekolah dasar untuk diperkenalkan mengetik terlebih dahulu. Jauh lebih baik, mereka dikenalkan dengan menulis dengan tangan sejak masih dini.

ADVERTISEMENT

"Kalau mengetik itu untuk tahap lanjut, tidak untuk anak di pendidikan kelas awal," jelasnya.

Menulis Tangan adalah Cara Belajar yang Lebih Efektif

Muniarti menambahkan bahwa menulis di atas kertas adalah cara yang efektif dalam belajar. Lewat tulisan tangan, seorang siswa akan menceritakan kembali apa yang ada di benaknya.

"Menulis tangan itu membuat anak mengingat sebenarnya. Artinya ada proses pembelajaran berkali-kali. Dia membaca atau mendengarkan dulu, itu udah terjadi pembelajaran ya," katanya.

Cara ini akan lebih maksimal jika guru mendorong siswa menceritakan kembali apa yang ditulis siswa. Menurutnya, pengulangan-pengulangan dalam menulis membuat lebih banyak hal tersaring oleh otak.

"Ketika dia menuliskan kembali itu, ketika guru menanyakan apa yang ditulis. Artinya kan mereka menceritakan secara lisan apa yang mereka tulis," kata Muniarti.

Selain itu, ia melihat beberapa riset luar negeri yang telah membuktikan kebenarannya. Salah satunya riset dari Indiana University yang menunjukkan adanya korelasi antara menulis tangan dan kemunculan ide-ide baru.

"Kalau dari hasil penelitian orang lain, tapi itu di luar negeri, itu ada hubungan menulis tangan itu dengan ide-ide kreatif mereka. Nah ini yang ingin kami lihat di Indonesia," katanya.

Meningkatkan Keberhasilan Akademik

Riset lainnya yang dilakukan oleh Hope McCarroll & Tina Fletche (2017) telah membuktikan adanya korelasi positif yang signifikan antara keberhasilan akademik dalam menulis dan membaca dan kualitas tulisan tangan.

"Kalau menulis itu, motorik halus dia terlatih. Banyak melatih hal lain juga ya sebenarnya," kata Muniarti.

Sebagai informasi tambahan, Muniarti bersama tim riset dari kampusnya akan melakukan riset terhadap siswa di 100 sekolah di DKI Jakarta. Riset mengobservasi pengaruh kebiasaan menulis di atas kertas terhadap kemampuan literasi siswa Indonesia.

Berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia kini menempati peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359.

"Kita ingin melihat pengaruh kebiasaan menulis dengan menulisnya di atas kertas. Kadang-kadang kan orang menulis itu diketik, nah ini menulis tangan di atas kertas terhadap kemampuan berpikir reflektif," kata Muniarti.

"Nantinya anak-anak diberikan modul kegiatan-kegiatan menulis setelah itu kita lihat pre dan post test-nya," sambungnya.

Ia bersama tim SiDu akan menyebarkan modul menulis kepada siswa kelas 4 dan 5 SD. Siswa yang tergabung jadi partisipan akan dilatih menuliskan perasaan dan ekspresinya lewat buku dengan bimbingan guru selama enam minggu.




(cyu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads