Apa Itu Siklon Tropis? Ini Definisi, Penyebab, Proses, dan Dampaknya

ADVERTISEMENT

Apa Itu Siklon Tropis? Ini Definisi, Penyebab, Proses, dan Dampaknya

Najhan Zulfahmi - detikEdu
Kamis, 20 Jun 2024 06:20 WIB
Badai Erika
Ilustrasi badai di laut. Foto: Reuters/NASA/Handout via Reuter
Jakarta -

Apakah kamu pernah mendengar pusaran angin mengerikan yang ada di lautan? Fenomena tersebut bernama siklon tropis.

Siklon tropis merupakan badai yang terjadi di laut dan bahkan bisa menyebabkan cuaca buruk. Ingin tahu lebih jauh mengenai siklon tropis? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Siklon Tropis

Mengutip dari website Pusat Meteorologi Maritim, siklon tropis badai besar yang biasanya terbentuk di atas lautan luas dan hangat dengan suhu permukaan air laut melebihi 26,5 Β°C. Siklon tropis juga memiliki banyak nama di tempat lain seperti typhoon, topan, cyclone, atau hurricane.

Siklon tropis juga disebut sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berkembang di atas perairan hangat. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.

Angin kencang yang berputar di sekitar pusatnya tersebut memiliki kecepatan lebih dari 63 km/jam. Siklon ini memiliki wilayah konvektif yang luas dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot, di lebih dari setengah wilayahnya yang mengelilingi pusatnya.

Kondisi tersebut harus bertahan setidaknya 6 jam hingga disebut siklon tropis. Siklon tropis akan terus melemah jika mulai bergerak ke perairan dingin, karena siklon tropis hanya hidup di perairan hangat. Rata-rata siklon tropis tetap berputar dalam jangka waktu 3-18 hari.

Penyebab Siklon Tropis

Mengutip dari Britanica (30/5/2024), terdapat enam kondisi yang mendukung proses terjadinya siklon tropis. Berikut adalah penyebab terjadinya siklon tropis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Suhu lapisan permukaan air laut harus 26,5 Β°C (80 Β°F) atau lebih hangat, dan lapisan hangat ini harus memiliki kedalaman setidaknya 50 meter (150 kaki).
  2. Sirkulasi atmosfer yang sudah ada sebelumnya harus berada di dekat lapisan hangat permukaan.
  3. Atmosfer harus cukup cepat mendingin dengan ketinggian untuk mendukung pembentukan awan konvektif yang dalam.
  4. Atmosfer bagian tengah harus relatif lembab pada ketinggian sekitar 5.000 meter (16.000 kaki) di atas permukaan.
  5. Sistem yang sedang berkembang harus berada setidaknya 500 km (300 mil) dari Khatulistiwa.
  6. Kecepatan angin harus berubah perlahan dengan ketinggian melalui troposfer tidak lebih dari 10 meter (33 kaki) per detik antara permukaan dan ketinggian sekitar 10.000 meter (33.000 kaki).

Proses Pembentukan Siklon Tropis

Berikut adalah proses pembentukan siklon tropis hingga pelemahannya:

1. Penguapan dan Pemanasan

Air hangat dari permukaan laut menguap dan naik ke udara, membawa uap air dan panas.

ADVERTISEMENT

2. Kondensasi dan Pelepasan Panas

Saat udara hangat naik, ia mendingin dan uap airnya mengembun, melepaskan panas. Panas ini memanaskan udara di sekitarnya, membuatnya terus naik.

3. Peningkatan Kecepatan Angin

Udara hangat yang naik menciptakan tekanan rendah di bawahnya, menarik lebih banyak udara masuk dan meningkatkan kecepatan angin. Angin yang lebih kencang menyebabkan lebih banyak penguapan dan transfer panas dari laut ke udara.

4. Penguatan Siklon

Proses ini berulang dalam siklus umpan balik positif, di mana lebih banyak panas dan uap air menyebabkan angin yang lebih kencang dan penguapan yang lebih besar, yang pada akhirnya memperkuat siklon.

5. Pelemahan Siklon

Pada proses ini pusat siklon yang hangat mulai memudar, tekanan udara meningkat, dan area dengan kecepatan angin tertinggi meluas menjauh dari pusat siklon.

Tahap ini bisa terjadi dengan cepat, jika siklon tropis memasuki wilayah yang tidak mendukung perkembangannya. Contohnya saat perairan di lintang tinggi atau daratan.

Jika suhu permukaan laut terlalu dingin atau lapisan air hangat terlalu tipis, proses ini tidak bisa berjalan. Pasalnya, tidak ada cukup panas dan uap air yang tersedia untuk membentuk dan memperkuat siklon.

Adapun jangka waktu proses pembentukan hingga pelemahan siklon sangat variatif antara 7-30 hari.

Dampak Siklon Tropis

Siklon tropis bisa berdampak secara langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya.

1. Dampak Langsung

Dampak langsung dari siklon tropis meliputi:

  • Gelombang tinggi
  • Gelombang badai (storm surge)
  • Hujan deras
  • Angin kencang di daerah yang dilaluinya.

2. Dampak Tidak Langsung

Dampak tidak langsungnya adalah siklon tropis dapat mempengaruhi cuaca yang ada di sekitar lokasi. Siklon tropis mewakili 17% dari bencana terkait cuaca, iklim, dan air.

Mengacu pada World Meteorological Organization (WMO), setiap tahunnya siklon tropis menyebabkan banyak korban jiwa, kematian, dan kerusakan signifikan pada properti serta infrastruktur dalam jangka pendek.

Selama 50 tahun terakhir, 1.945 bencana telah diakibatkan oleh siklon tropis yang menewaskan sekitar 779.324 orang. Bahkan, hal tersebut juga menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$ 1,4 triliun serta rata-rata 43 korban kematian.

Siklon tropis juga bertanggung jawab atas sepertiga dari jumlah kematian (38%) dan kerugian ekonomi (38%) selama periode 50 tahun tersebut.

Itu dia ulasan mengenai siklon tropis yang perlu diwaspadai di Indonesia, sebagai negara yang diapit oleh lautan luas. Walaupun mungkin hanya berdampak cuaca pada jangka pendek, tetapi kemungkinan untuk memicu bencana yang lebih besar bisa terjadi.




(khq/khq)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads