×
Ad

Tak Mudah Merebus Telur di Gunung Everest, Begini Penjelasannya

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 05 Mei 2024 15:00 WIB
Ilustrasi telur rebus Foto: Istimewa
Jakarta -

Hampir di semua tempat di planet ini, kita bisa merebus telur. Namun, tidak demikian halnya di Gunung Everest. Mengapa di Everest kita tak dapat merebus telur? Faktornya terletak pada tekanan atmosfer.

Di level permukaan laut, air mendidih pada suhu 100°C (atau 212°F). Ini merupakan titik didih.

Jika diberi tekanan yang berbeda-beda, titik tersebut akan berbentuk garis. Semakin tinggi berada di atas permukaan laut, semakin rendah suhu yang diperlukan untuk mendidihkan air.

Kalian dapat menggunakan kalkulator untuk mengetahui titik didih yang tepat di lokasi masing-masing. Sebagai perkiraan praktis, untuk setiap ketinggian 300 meter (990 kaki) suhu didih turun sebesar 1°C (atau 1,8°F).

Kota La Rinconada, Peru adalah pemukiman permanen tertinggi yang dihuni di dunia dengan ketinggian sekitar 5.052 meter (16.600 kaki).

Di sana, air mendidih pada suhu 82,8°C (atau 181°F). Masih cukup baik untuk merebus telur, tetapi suhu tersebut di bawah suhu ideal untuk membuat kopi, meskipun masih bisa membuatnya.

Puncak Gunung Everest jauh lebih tinggi dari La Rinconada. Letaknya 8.849 meter (29.031 kaki) di atas permukaan laut, dengan sekitar sepertiga tekanan atmosfer.

Akibatnya, suhu didih air di sana turun menjadi 68°C (atau 154°F). Suhunya masih cukup panas untuk menyebabkan luka bakar parah, tetapi tidak lagi cukup panas untuk memasak telur sepenuhnya.

Putih dan Kuning Telur Menggumpal pada Suhu Berbeda

Baik putih maupun kuning telur terbuat dari zat yang berbeda dan proteinnya menggumpal pada suhu yang berbeda.

Putihnya terdiri dari 54 persen ovalbumin dan tidak menggumpal hingga suhu 80°C (176°F). Sementara, kuning telur memerlukan setidaknya 70°C (158°F) untuk mengeras. Suhu air mendidih tidak akan cukup untuk menghasilkan telur rebus yang enak.

Jika kalian berada di puncak Gunung Everest dan sangat menginginkan telur rebus, satu-satunya solusi adalah menuruti termodinamika dan menggunakan panci bertekanan tinggi.

Cara memasak tersebut akan menaikkan titik didih karena meningkatnya tekanan di dalam kompor.



Simak Video "Video: #Tanyadetikfood Bagaimana Cara Mengetahui Telur yang Sudah Tak Layak Konsumsi?"

(nah/pal)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork