Kenapa Bayi Beraroma Harum dan Remaja Sudah Bau Badan? Ternyata karena Ini

ADVERTISEMENT

Kenapa Bayi Beraroma Harum dan Remaja Sudah Bau Badan? Ternyata karena Ini

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Sabtu, 20 Apr 2024 19:00 WIB
Ilustrasi Bayi Baru Lahir
Foto: iStock/Ilustrasi bayi
Jakarta -

Bayi atau anak-anak memiliki aroma yang khas cukup harum. Namun, beranjak usia, setelah masa pubertas, bau badan berubah menjadi kurang enak. Apa alasannya?

Seorang peneliti aroma di Friedrich Alexander University di Jerman, Helene Loos, telah menemukan bagaimana perbedaan bau pada anak-anak dan remaja yang sudah pubertas bisa berbeda.

Penelitian ini dilakukan dengan melihat senyawa kimia dari sampel bau badan anak-anak dan remaja menggunakan metode kromatografi gas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bau badan anak-anak terkesan berbau manis, berbeda dengan remaja yang berbau kurang menyenangkan, seperti salah satunya bau kambing.

Penelitian terhadap Bayi dan Remaja

Dikutip dari Live Science, Loos dan rekan-rekannya melibatkan 18 anak kecil yang berusia 0 hingga 3 tahun dan 18 remaja usia 14 hingga 18 tahun.

ADVERTISEMENT

Dalam penelitian itu, anak-anak dan remaja yang terlibat diberi kaos dengan bantalan kapas pada ketiak yang dikenakan selama satu malam. Zat-zat yang meresap kemudian diambil untuk melihat kandungan senyawa kimianya.

Sampel zat tersebut dideteksi menggunakan teknik kromatografi gas untuk memisahkan bahan kimia dengan sifat yang berbeda. Bahan kimia yang sudah terpisah tersebut kemudian diidentifikasi dengan mencium dan mendeskripsikan masing-masing bahan kimia oleh sukarelawan.

Dalam uji coba ini, para peneliti sangat ketat dalam pemberian pengharum pada badan dan pemberian makanan tertentu kepada peserta.

Oleh karena itu, Loos meminta kepada orang tua bayi dan remaja untuk menghindari makanan berbau seperti rempah-rempah sebelum penelitian. Selain itu, peneliti juga menyediakan sabun mandi bebas parfum dan deterjen tanpa pewangi.

"Kami sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan segala macam potensi kontaminasi," ucap Loos.

Senyawa Kimia yang Terdapat pada Bau Badan Anak-anak dan Remaja

Loos mengatakan bahwa dari teknik pemisahan tersebut diketahui empat puluh dua senyawa kimia terdeteksi. Setiap bau memiliki pola aktivitas yang unik dan kompleks sehingga mempengaruhi apakah aromanya baik atau buruk bagi pengendus.

"Kami tidak terkejut dengan temuan keseluruhan, tetapi sangat menarik untuk melihat variasi senyawa yang kaya," kata Loos tentang bau yang terdeteksi.

Adapun senyawa kimia dari sampel bau badan pada anak-anak dan remaja adalah sebagai berikut.

1. Aldehida

Aldehid adalah senyawa kimia yang mempunyai rumus umum R-CHO, dan dalam penelitian ini ditemukan pada sampel bau badan. Berdasarkan penciuman yang telah dilakukan, Aldehid pada sampel mengeluarkan aroma seperti gorengan dan kacang.

2. Asam Karboksilat

Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang ditemukan pada bau badan, baik pada anak-anak maupun pada remaja.

Untuk anak-anak, asam karboksilat yang dikeluarkan memiliki konsentrasi yang lebih rendah ketimbang asam karboksilat pada remaja. Diketahui bahwa masa pubertas meningkatkan konsentrasi asam karboksilat pada remaja.

Aroma yang dihasilkan oleh karboksilat di antaranya terdapat aroma menyenangkan pada anak-anak seperti aroma buah atau buah prem kering. Sementara aroma kurang menyenangkan pada remaja berbau keju, apak, atau seperti kambing.

3. Steroid

Dua senyawa kimia Steroid juga dihasilkan oleh sampel bau badan hanya pada remaja. Satu berbau kayu cendana, atau aroma yang umum digunakan dalam parfum, sementara lainnya berbau seperti keringat.

Terdapat 42 bau yang terdeteksi, namun peneliti sadar bahwa kapas yang digunakan dapat menyerap pengharum di udara, sehingga tidak diketahui dengan jelas apakah 42 bau ini murni dari partisipan atau sumber lain.

Mengapa Ada Perbedaan Aroma pada Anak-anak dan Remaja?

Perubahan aroma pada remaja dapat terjadi ketika seseorang pubertas, hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

- Perubahan kulit
- Perubahan hormon
- Perbedaan mikrobioma kulit
- Aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebum

Loos dan rekan-rekannya berencana untuk menggunakan pendekatan lain untuk menangkap lebih banyak variasi bau, serta mengeksplorasi bagaimana bau badan berubah pada kelompok usia lain, termasuk orang tua.

Ke depan, peneliti juga ingin mempelajari bau badan yang lebih intens, setelah berolahraga atau tidur beberapa malam.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads