Beraroma Unik, Ternyata Luar Angkasa Memiliki Bau Seperti Ini

ADVERTISEMENT

Beraroma Unik, Ternyata Luar Angkasa Memiliki Bau Seperti Ini

Nimas Ayu - detikEdu
Sabtu, 09 Des 2023 15:00 WIB
Kapsul luar angkasa dari Zephalto
Foto: (Zephalto)/Ilustrasi luar angkasa
Jakarta -

Luar angkasa dikenal sebagai ruang hampa udara yang sunyi. Namun, pernahkah terlintas dalam pikiran detikers, seperti apa aroma luar angkasa? Apakah memiliki bau tertentu?

Ternyata, para astronaut yang pernah melakukan penjelajahan di luar angkasa pernah memberi gambaran aroma yang ada di luar angkasa. Secara garis besar, para astronaut menggambarkan bahwa luar angkasa memiliki aroma yang mirip dengan steak gosong dan bubuk mesiu bekas.

Aroma Unik dari Luar Angkasa

Dikutip dari Live Science, para astronaut bisa menjelajah ruang angkasa karena mereka melindungi diri mereka di dalam pesawat dengan pakaian khusus. Tujuannya adalah untuk menghindari paparan langsung dengan lingkungan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ofek Birnholtz, ahli astrofisika, apabila astronaut terpapar dengan lingkungan di sana secara langsung, maka dapat terbunuh. Oleh karena itu, secara pasti, tidak ada seorang pun yang bisa mencium aroma luar angkasa secara langsung.

Namun meskipun demikian, setiap kali kembali dari luar angkasa para astronaut mengaku mencium aroma unik saat melepas helm mereka atau ketika pintu airlock dibuka.

ADVERTISEMENT

"Luar angkasa pasti memiliki bau yang berbeda dari apapun," kata Dominic Tony Antonelli, astronaut NASA yang telah menjelajah luar angkasa tahun 2009.

Menurut Steve Pearce, ahli biokimia, menyatakan bahwa astronaut diketahui sering membandingkan bau luar angkasa yang dirasanya dengan bau lain yang dirasa mirip, seperti logam panas, daging terbakar, kue terbakar, bubuk mesiu bekas, dan logam yang dilas.

Beberapa astronaut bahkan memberikan keterangan mengenai aroma tersebut. Thomas Jones mengaku bahwa ia membandingkan bau luar angkasa dengan bau ozon. Sedangkan Don Pettit mengatakan hal yang berbeda.

"Saya merasakan sensasi aroma logam yang manis. Aroma ini mengingatkan saya pada musim panas kuliah di mana saya bekerja menggunakan obor las busur untuk memperbaiki alat berat pada perusahaan kayu. Hal ini mengingatkan saya pada asap las yang berbau manis," terang Jones.

Aroma Luar Angkasa Berasal dari Mana?

Menurut Miranda Nelson, pengontrol penerbangan luar angkasa NASA, ada kemungkinan bahwa kondisi luar angkasa tersebut yang dapat memunculkan aroma tertentu. Salah satunya ada hubungan dengan oksigen yang ada di luar angkasa.

Sinar ultraviolet dari Matahari diketahui dapat memecah molekul oksigen (O2) yang terdiri dari dua atom oksigen menjadi atom oksigen tunggal.

Atom oksigen tersebut dapat menempel pada benda-benda, seperti pakaian astronaut, badan pesawat, dan benda lainnya yang terpapar langsung. Hal itu kemudian memicu adanya reaksi kimia yang menimbulkan aroma tertentu.

"Teori lain mengatakan bahwa munculnya bau tersebut berkaitan dengan ledakan bintang-bintang," kata Nelson.

Ledakan ini menghasilkan molekul berbau yang dikenal sebagai hidrokarbon aromatik polisiklik. Unsur tersebut juga ditemukan pada batubara, makanan, minyak, dan bahan lainnya.

Aroma Tiruan untuk Melatih Astronaut

Pada akhirnya, aroma luar angkasa yang ditemukan tersebut dimanfaatkan untuk membantu pelatihan astronaut agar lebih realistis.

NASA menugaskan Pearce pada tahun 2008 untuk menciptakan aroma yang mirip dengan gambaran astronaut. Hal ini dapat membuat astronaut terbiasa dengan lingkungan luar angkasa nantinya.

"Saya menciptakan sendiri aroma tersebut menggunakan pengetahuan dan pengalaman saya tentang bahan aroma yang bisa menghasilkan aroma serupa," jelas Pearce.

Pearce kemudian ikut merancang parfum bersama Eau de Space yang menjadi best seller sejak diluncurkan tahun 2020.

"Agar adil, tidak semua orang dapat mencium aroma luar angkasa ini untuk merasakan realismenya," tutupnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads