Mengenal Aphantasia, saat Seseorang Tidak Bisa Berimajinasi

ADVERTISEMENT

Mengenal Aphantasia, saat Seseorang Tidak Bisa Berimajinasi

Nikita Rosa - detikEdu
Senin, 15 Apr 2024 08:00 WIB
Ilustrasi sel otak manusia.
Mengenal Aphantasia. (Foto: Freepik/kjpargeter)
Jakarta -

Saat diberi instruksi untuk membayangkan mobil merah, kebanyakan orang bisa memvisualisasikan mobil merah dalam pikirannya. Sementara orang lain yang tidak bisa, kemungkinan memiliki kondisi bernama aphantasia.

Aphantasia adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa berimajinasi. Istilah ini cenderung baru, dan dikenalkan oleh Profesor Adam Zeman dari Universitas Exeter pada 2015.

Berapa Persentase Orang dengan Aphantasia?

Sejak diumumkan oleh Zeman, puluhan ribu orang di seluruh dunia telah mengidentifikasi diri dengan deskripsi tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa mereka tahu jika mereka memproses informasi secara berbeda dengan orang lain, namun tidak dapat menjelaskan caranya. Beberapa dari mereka mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui bahwa orang lain dapat membayangkan sebuah gambaran di mata batin mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Science Daily, aphantasia diperkirakan mempengaruhi sekitar satu persen populasi. Angka ini meningkat menjadi sekitar lima dan 10 persen dengan kriteria inklusi yang lebih luas.

Apa Penyebab Aphantasia?

Ilmuwan masih belum mengetahui penyebab pasti dari aphantasia. Menurut United Brain Association, kemungkinan besar ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya aphantasia dalam banyak kasus. Hal ini mungkin terkait dengan masalah di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi visual.

ADVERTISEMENT

Banyak orang dengan aphantasia tampaknya dilahirkan dengan kondisi tersebut. Namun beberapa studi kasus menunjukkan bahwa aphantasia bisa didapat setelah mengalami cedera atau peristiwa seperti stroke yang menyebabkan kerusakan pada bagian otak.

Banyak Tipe Aphantasia

Kini, Profesor Zeman telah melakukan tinjauan terhadap sekitar 50 penelitian terbaru, untuk merangkum temuan-temuan aphantasia. Penelitian menunjukkan bahwa aphantasia bukanlah suatu entitas tunggal tetapi memiliki subtipe.

Subtipe ini seperti tidak semua penderita aphantasia memiliki ingatan otobiografi yang buruk atau kesulitan dalam mengenali wajah. Kemudian sebagian kecil pengidap aphantasia tampaknya terkait dengan autisme.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads