Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis baru. Hal tersebut dapat memicu cuaca ekstrem selama musim mudik Lebaran 2024.
"Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari laman BMKG, Jumat (5/4/2024).
Bibit siklon terdeteksi ada di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT). BMKG memprediksi kecenderungannya akan menguat selama beberapa hari ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut kecepatan angin maksimum di sekitar sistem bibit siklon 96S tersebut dapat berkisar 15-20 knot atau 28-37 km/jam. Adapun tekanan pusatnya sekitar 1007 mb dengan pergerakan ke arah barat daya hingga selatan.
"Sistem Bibit Siklon 96S tersebut cenderung memiliki peluang Rendah menjadi siklon tropis di sekitar perairan NTT untuk 24 jam kedepan, tetapi diprediksikan meningkat menjadi potensi Sedang- Tinggi dalam periode 2 - 3 hari ke depan di mana posisi sistem diprediksikan sudah berada di sekitar Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur," jelas Guswanto.
Dampak Kemunculan Bibit Siklon
Dampak dari kemunculan bibit siklon 96S ini bisa berpengaruh pada situasi cuaca di beberapa wilayah Indonesia selama 1-2 hari ke depan. Potensi hujan bisa terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, angin kencang pun bisa terjadi di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, gelombang tinggi 1,25 - 2,5 meter berpotensi muncul di Samudra Hindia selatan NTB, Samudra Hindia selatan NTT, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan P. Sumba, Perairan selatan Kupang - P. Rote, dan Laut Sawu bagian selatan.
Guswanto menambahkan, kondisi cuaca di wilayah Indonesia saat ini masih dipengaruhi oleh Aktivitas Julian Oscillation (MJO) dan fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan hingga 11 April 2024
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani , pertumbuhan awan hujan didukung oleh suhu muka laut yang hangat. Dengan begitu potensi hujan sedang-lebat bisa disertai kilat/angin kencang bisa terjadi hingga 11 April 2024.
"Mohon dipahami yang kami sampaikan ini adalah kondisi secara umum atau general di masing-masing wilayah. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih akurat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan. Mohon untuk dapat melihat atau mengunjungi aplikasi InfoBMKG untuk mengetahui informasi cuaca dengan perubahan cuaca setiap 3 jam," kata Andri.
Adapun beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan tersebut antara lain:
4-7 April 2024
- Sumatra Barat
- Jambi
- Bengkulu
- Kep. Bangka Belitung Sumatra Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
8-11 April 2024
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Kep. Bangka Belitung
- Sumatra Selatan
- Bengkulu
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
(cyu/nwy)