Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 diprediksi bakal terjadi cuaca ekstrem. Hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir bakal terjadi. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi.
"Berdasarkan analisa dinamika atmosfer terkini, Desember ini secara umum wilayah di Sumsel merupakan puncak musim penghujan. Dari beberapa data model, analisa cuaca beberapa hari ke depan masih berpotensi hujan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang, kilat atau petir," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Siswanto, Jumat (20/12/2024.
Diungkapkannya, secara umum dinamika atmosfer saat ini dipengaruhi juga oleh adanya fenomena iklim global berupa La Nina. Namun, dari data BMKG kondisinya lemah. Kemudian aktifnya fenomena MJO dan juga belokan angin di wilayah Sumsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya pola pembelokan angin akan menambah peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sumsel," ungkapnya.
Lanjutnya, hujan yang terjadi beberapa hari ini disebabkan kondisi suhu udara pada siang hari yang cukup panas. Sehingga, siklus penguapan yang intensif pada siang-sore hari berakibat hujan pada malam-dini hari.
"Kita mengimbau masyarakat yang tengah melaksanakan liburan Nataru lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung bahkan sambaran petir," ungkapnya.
Siswanto menyebut, beberapa daerah yang berpotensi terjadi hujan ekstrem seperti di Palembang, OKU Selatan, OKU, Muba, Lahat, Mura, Muratara, Banyuasin, Muara Enim, dan lainnya. Beberapa daerah berpotensi hujan terjadi pada siang-dini hari.
"Pada dasarnya seluruh daerah berpotensi hujan ekstrem, mulai dari siang-sore dan malam-dini hari," tukasnya.
(dai/dai)