Ketua Asosiasi Astronomi Emirates, Ibrahim Al Jarwan, menyatakan bahwa kelahiran bulan sabit Syawal akan bertepatan dengan gerhana Matahari total pada 8 April. Akibat gerhana ini, akan sulit untuk melihat Bulan sabit Syawal setelah Matahari terbenam, seperti dilansir dari Gulf News.
Pada tanggal 8 April 2024, Bulan akan menutupi Matahari dan menimbulkan bayangan di Bumi. Peristiwa angkasa ini akan melintasi Amerika Utara, Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Adapun gerhana Matahari total akan dimulai di Samudra Pasifik Selatan.
Lahirnya Bulan sabit Syawal menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. Syawal adalah bulan ke-10 dalam kalender Hijriah Islam dan hari pertama bulan tersebut diperingati sebagai Idul Fitri. Gerhana Matahari total akan mempengaruhi waktu perayaan Idul Fitri di seluruh dunia Islam.
Syawal Diprediksi Mulai 9 April 2024
Tertutupnya Bulan akibat gerhana Matahari menandakan Bulan sabit Syawal baru akan terlihat setelah Matahari terbenam pada tanggal 9 April 2024. Peristiwa tersebut juga menandai hari terakhir dari Bulan suci Ramadan.
Sebagai informasi, bulan Islam berdurasi 29 atau 30 hari, tergantung penampakan Bulan sabit.
Sidang Isbat Idul Fitri di Indonesia
Dalam menentukan Idul Fitri, pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat. Sidang akan digelar pada tanggal 29 Ramadan atau 9 April.
"Insyaallah tanggal 9 [April]," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin kepada CNN Indonesia dikutip Senin (18/3/2024).
Sebelum menggelar sidang, ia mengatakan Kemenag akan melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal 1 Syawal di berbagai titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kira kira kurang lebih 134 titik (pemantauan hilal)," kata dia.
Jika mengacu pada kalender Hijriah yang diterbitkan Kemenag, Pemerintah memprediksi Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 10 April atau 11 April 2024. Sementara itu, lebaran menurut Organisasi Islam Muhammadiyah akan jatuh pada 10 April 2024 sesuai dengan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024.
(nir/twu)