Berapa Banyak Air yang Ada di Bumi? Ini Jumlahnya

ADVERTISEMENT

Berapa Banyak Air yang Ada di Bumi? Ini Jumlahnya

fahri zulfikar - detikEdu
Senin, 18 Mar 2024 04:00 WIB
Bumi disinari matahari dalam posisi ekuinoks atau equinox.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Robin_Hoood
Jakarta -

Bumi terdiri dari lebih banyak air dibandingkan dengan daratan. Air ini ada di berbagai tempat mulai dari lautan, sungai, danau, hingga lapisan es. Lantas berapa sebenarnya jumlah air yang ada di Bumi?

Menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey), diperkirakan bahwa jumlah air yang ada di Bumi adalah 1.386.000.000 kilometer kubik. Lautan menjadi wilayah yang menampung paling banyak air dengan sekitar 96,5 persen dari seluruh air di Bumi.

Adapun untuk wilayah air di Bumi rinciannya adalah sebagai berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Lautan: 1.338.000.000 kilometer kubik

2. Lapisan es dan gletser: 24.064.000 kilometer kubik

ADVERTISEMENT

3. Air tanah: 23.400.000 kilometer kubik

4. Sungai, danau, rawa: 104.590 kilometer kubik

5. Danau (air asin): 85.400 kilometer kubik

6. Lainnya--tanah, atmosfer, biosfer: 330.520 kilometer kubik

Gambaran Banyaknya Air di Bumi

Sebagian besar air di permukaan Bumi, lebih dari 96 persen, merupakan air asin di lautan. Sumber daya air tawar, seperti air yang jatuh dari langit dan mengalir ke sungai, sungai, danau, dan air tanah, menyediakan air yang dibutuhkan manusia setiap hari untuk hidup.

Jika semua air di Bumi baik di lautan, lapisan es dan gletser, danau, sungai, air tanah, dan air di atmosfer dimasukkan ke dalam bola, maka diameter bola air itu akan menjadi sekitar 860 mil (sekitar 1.385 kilometer).

Volume semua air akan menjadi sekitar 332,5 juta mil kubik (mil3), atau 1.386 juta kilometer kubik. Untuk 1 mil air sama dengan lebih dari 1,1 triliun galon dan satu kilometer kubik air sama dengan sekitar 264 miliar galon (1 triliun liter).

Asal usul air di permukaan bumi, serta fakta bahwa bumi memiliki lebih banyak air dibandingkan planet berbatu lainnya di Tata Surya, adalah dua misteri lama yang berkaitan dengan planet kita.

Benarkah Dulu Bumi Adalah Planet yang Kering?

Meski dipenuhi air, terdapat teori yang mengatakan bahwa Bumi dulunya merupakan planet yang kering.

Dikutip dari phys.org, diyakini bahwa planet Bumi terbentuk dalam keadaan kering sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Menurut teori ini, air dibawa ke lautan dunia berkat komet es, objek trans-Neptunus, atau meteoroid (protoplanet) yang kaya air dari jangkauan terluar sabuk asteroid utama yang bertabrakan dengan Bumi.

Namun, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Woods Hole, Massachusetts, telah mendorong tanggal asal muasalnya lebih jauh.

Menurut studi baru ini, lautan di dunia juga berumur 4,6 miliar tahun, ketika seluruh dunia di Tata Surya bagian dalam masih terbentuk. Kesimpulan ini dicapai dengan mempelajari meteorit yang diperkirakan terbentuk pada waktu berbeda dalam sejarah Tata Surya.

Kondrit berkarbon, meteorit tertua yang diperkirakan berasal dari masa paling awal Tata Surya, ditemukan memiliki kandungan kimia yang sama dengan meteorit yang berasal dari protoplanet seperti Vesta. Hal ini termasuk pentingnya keberadaan air.

Meteorit-meteorit ini berasal dari zaman yang sama ketika air diyakini terbentuk di Bumi, yaitu sekitar 11 juta tahun setelah pembentukan Tata Surya. Singkatnya, sekarang tampak bahwa meteorit telah menyimpan air di Bumi pada masa-masa awalnya.

Temuan ini menunjukkan bahwa air yang ada sudah cukup untuk memulai kehidupan lebih awal dari yang diperkirakan.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads