3 Alasan Dilarang Minum Air Laut Meski Darurat

ADVERTISEMENT

3 Alasan Dilarang Minum Air Laut Meski Darurat

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Sabtu, 16 Mar 2024 08:00 WIB
Air Laut.
Ilustrasi laut Foto: Matt Hardy/Unsplash
Jakarta -

Pernah membayangkan kamu harus bertahan hidup di tengah lautan? Hal terpenting yang harus kamu ketahui adalah jangan sekali-kali minum air laut. Air laut sangat tidak aman diminum dan bisa membunuhmu!

Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui 3 alasan kita dilarang minum air laut meskipun dalam keadaan darurat. Simak juga beberapa tips bertahan hidup di laut.

Mengapa Kita Tidak Boleh Minum Air Laut?

Berikut ini beberapa alasan mengapa kita tidak boleh minum air laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kandungan Garamnya Terlalu Tinggi

Dikutip dari situs Mental Floss, konsentrasi garam (salinitas) air laut adalah sekitar 35 gram per liter. Sedangkan salinitas darah kita hanya 9 gram per liter. Artinya, air laut 4 kali lebih asin daripada darah kita.

Setiap hari kita pun sebetulnya mengkonsumsi garam dalam bentuk makanan. Berdasarkan situs Dinas Kesehatan Gunungkidul, batas konsumsi garam per hari adalah 5 gram.

ADVERTISEMENT

Namun tentunya kita selalu mengimbanginya dengan minum air putih tawar. Air tawar akan membantu melarutkan kandungan garam yang kita makan.

Lantas apa jadinya kalau kita hanya minum air laut tanpa minum air tawar? Tentunya hal ini dapat membahayakan tubuh.

2. Ginjal Tidak Berfungsi

Dilansir dari situs US Geological Survey, air laut beracun bagi manusia karena tubuh tidak akan bisa membuang garam dari laut.

Ginjal biasanya membuang kelebihan garam dengan memproduksi air seni. Dalam prosesnya, tubuh membutuhkan air tawar untuk mengencerkan garam agar ginjal berfungsi dengan baik.

Ketika ginjal tidak memperoleh air tawar yang cukup, sementara garam yang masuk ke tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan gagal mencernanya.

3. Dehidrasi dan Meninggal

Dikutip dari laman National Oceanic and Atmospheric Administration, ginjal manusia hanya dapat menghasilkan air seni yang tidak lebih asin daripada air garam. Ketika minum air laut, maka ginjal harus membuang semua kelebihan air garam di dalam tubuh.

Dengan demikian, ginjal akan memproduksi air seni lebih banyak daripada air yang kamu minum. Maka kamu akan akan kehilangan banyak cairan tubuh hingga merasa kehausan dan dehidrasi. Kamu bisa meninggal karenanya.

Tips Bertahan Hidup di Tengah Laut

Berikut ini sejumlah tips bertahan hidup di tengah laut yang dilansir dari situs Marine Insight:

  • Jangan pernah minum air laut dalam bentuk aslinya. Tanpa air tawar yang cukup, air laut hanya akan membuat kita dehidrasi.
  • Jangan makan makanan apa pun kecuali kamu yakin akan ketersediaan air minum. Sebab mencerna makanan membutuhkan banyak air. Tubuh kita pun lebih bisa bertahan tanpa makanan daripada tanpa air.
  • Hindari berkeringat akibat panas, karena ini akan mengurangi cairan tubuh. Jaga suhu tubuh tetap dingin dengan berteduh atau dinginkan tubuh dengan air laut.
  • Kumpulkan embun saat kondisi berkabut pada malam hari. Gunakan spons atau kain untuk mengumpulkannya.
  • Kumpulkan air hujan. Air hujan sangat aman dikonsumsi.
  • Jika terjebak di daerah kutub, kamu bisa mencairkan es yang berwarna kebiruan dan mengkonsumsinya sebagai air minum karena biasanya tidak mengandung garam.
  • Hindari makan makanan kering seperti biskuit yang membutuhkan banyak air untuk mencerna.
  • Disarankan untuk makan ikan. Tulang dan mata ikan adalah sumber air rendah garam yang baik, dan dapat dengan mudah diisap.

Itulah tadi telah kita ketahui 3 alasan mengapa dilarang minum air laut meski dalam keadaan darurat, lengkap dengan tips bertahan hidup di laut.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads