Perubahan iklim kian menjadi perhatian serius lantaran dampaknya telah nyata dirasakan. Salah satunya adalah cuaca global yang memanas hingga 2 derajat celsius per 2023.
Perubahan iklim yang terjadi saat ini paling banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Para ilmuwan telah banyak memperingatkan bahwa waktu sudah hampir habis untuk mengurangi bahan bakar fosil.
Data dari kelompok penelitian independen, Climate Action Tracker, mengungkapkan seberapa banyak polusi yang menyebabkan pemanasan global pada 2022. Data ini juga menunjukkan negara mana saja yang menjadi pencemar terbesar di dunia dan berapa banyak kemajuan yang masih perlu dicapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China Menyumbang 30% Emisi Global
Menurut data Climate Action Tracker, terdapat 50 miliar metrik ton gas pemanas Bumi pada 2022. Tiongkok atau China menjadi negara dengan pencemar iklim terbesar, yang menyumbang hampir 30% emisi global. Selain China, ada Amerika Serikat, India, dan Uni Eropa yang juga bertanggung jawab atas 83% emisi pada 2022.
Meski China menjadi penghasil emisi terbesar secara keseluruhan, tapi rata-rata penduduk Amerika justru yang bertanggung jawab atas polusi iklim dua kali lebih besar dibandingkan rata-rata penduduk China. Di sisi lain, India yang berpenduduk paling padat di dunia sekarang, juga menjadi salah satu negara penghasil polusi iklim terbesar di dunia. Namun, emisi per kapita masih jauh di bawah rata-rata global.
Berikut ini daftar negara dengan total emisi gas rumah kaca terbesar pada 2022, dikutip dari laman CNN.
10 Negara Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar di Dunia
1. China - 14.400 MtCO2e
2. AS - 6.390 MtCO2e
3. India - 3.520 MtCO2e
4. Uni Eropa - 3.430 MtCO2e
5. Rusia - 2.030 MtCO2e
6. Jepang - 1.170 MtCO2e
7. Indonesia - 1.160 MtCO2e
8. Brasil - 1.140 MtCO2e
9. Iran - 1.130 MtCO2e
10. Meksiko - 692 MtCO2e
Negara-negara Perlu Mengurangi Polusi Iklim
Climate Action Tracker menganalisis faktor-faktor seperti emisi historis negara-negara dan kekayaan saat ini.
Hal ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa besar masing-masing negara perlu mengurangi emisi agar dapat memberikan kontribusi yang "adil" dalam membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat.
Persentase pengurangan emisi yang diperlukan untuk memenuhi target 1,5 derajat Celcius pada 2030. Berikut ini adalah persentase perubahan emisi setiap negara pada 2022 ke target 1,5 derajat Celsius.
1. Uni Eropa (β90%)
2. Amerika Serikat (β71%)
3. Jepang (β69%)
4. Korea Selatan (β65%)
5. Kanada (β57%)
6. Rusia (β52%)
7. Iran (β51%)
8. Australia (β50%)
9. Arab Saudi (β49%)
10. Meksiko (β47%)
11. Cina (β42%)
12. Afrika Selatan (β34%)
13. Turki (β32%)
14. Indonesia (β26%)
15. Brasil (β25%)
16. Vietnam (β20%)
17. India (β2%)
18. Nigeria (57%)
Angka-angka di atas menunjukkan seberapa besar negara-negara perlu mengurangi polusi yang menyebabkan pemanasan global. Analisis tersebut didasarkan pada lebih dari 40 studi ilmiah, dengan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk riwayat emisi suatu negara dan kemampuan mereka untuk membayar aksi iklim. Melalui data ini, terdapat kenyataan bahwa setiap negara perlu bertindak terhadap perubahan iklim, meski tidak dengan kecepatan perubahan yang sama.
(faz/nwk)