Media sosial Indonesia sangat ramai selama berjalannya masa kampanye Pilpres 2024. Tak hanya adu pendapat para pendukung, para pasangan calon (paslon) Capres dan Cawapres ikut unjuk gigi di media sosial masing-masing.
Beberapa waktu lalu paslon nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan menyapa penggemarnya melalui rangkaian live di media sosial TikTok dan mendapat sambutan baik. Selanjutnya, ada Cawapres nomor urut 3 Prof Mahfud MD yang tak kalah untuk 'mejeng' di live TikTok dan menjawab seluruh pertanyaan netizen.
Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Agus Budiman menjelaskan menurut laporan We Are Social, Indonesia berada di peringkat kedua dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak dunia. Dengan demikian TikTok bisa dimanfaatkan para paslon untuk berkomunikasi dan memberikan pesan kepada para penggemar secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih TikTok memiliki algoritma tertentu yang mengikuti minat pengguna. Sehingga jika selama masa kampanye kamu kerap melihat video tentang kampanye pilpres, maka halaman FYP (For Your Page/beranda) milikmu akan menampilkan hal serupa.
"Misal pengguna sering menonton video tentang kampanye pilpres, maka halaman FYP pengguna akan dipenuhi dengan video-video kampanye pemilu pilpres. Pada halaman muka FYP akan ada banyak sekali video yang menjadi rekomendasi untuk ditonton. Itu sebabnya banyak pengguna yang ingin masuk FYP di tiktok,"ujar Budi dikutip dari rilis di laman resmi UM Surabaya, Selasa (9/1/2023).
Cara Membentuk Identitas Paslon Capres-Cawapres
Lebih lanjut, Budi menyatakan bila melalui live TikTok, paslon Capres dan Cawapres dimudahkan untuk membentuk citra diri seperti yang mereka ingin lakukan. Langkah ini juga memiliki pesan yang dahsyat bagi penontonnya sehingga sah dilakukan sebagai strategi kampanye.
"Fenomena live tiktok yang dilakukan oleh para calon presiden dan wakil presiden dilakukan untuk melanggengkan identitas yang dibentuk melalui tiktok., live tiktok memiliki pesan yang dahsyat dalam berkomunikasi. Hal ini sah-sah saja dilakukan karena berkaitan dengan strategi kampanye tiap-tiap paslon," pungkas Budi.
Cara Tingkatkan Partisipasi Pemilih Muda
Pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo juga menilai ada manfaat yang timbul dari strategi kampanye live TikTok paslon Capres-Cawapres. Terutama sebagai cara yang efektif untuk menggenjot partisipasi pemilih muda.
Ketika live, paslon akan melakukan interaksi langsung kepada masyarakat. Sehingga pada proses itu pula edukasi politik bisa dilakukan.
Di sisi paslon, kelebihan lainnya adalah langkah untuk meraup suara anak muda. Sehingga mereka mau tidak mau harus bersentuhan dengan media sosial.
Namun, Kunto memberikan catatan para Capres-Cawapres harus bisa menentukan target komunitas yang tepat jika ingin bereaksi di media sosial. Karena komunitas ini bisa membantu menaikkan elektabilitas paslon tersebut.
"Komunitasnya 'kan banyak, misalnya Pak Anies, kemarin ke K-Pop gitu, fans K-Pop itu 'kan satu komunitas besar," katanya dikutip dari Kantor Berita Antara.
Jadi, apakah kamu salah satu yang sempat menonton live paslon Capres dan Cawapres detikers?
(det/nwk)