5 Fakta Tablet Vindolanda, Artefak yang Kisahkan Kehidupan di Inggris-Romawi Awal

ADVERTISEMENT

5 Fakta Tablet Vindolanda, Artefak yang Kisahkan Kehidupan di Inggris-Romawi Awal

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 24 Des 2023 18:00 WIB
Penampakan Tablet Vindolanda yang jelaskan cerita awal masyarakat Inggris-Romawi
Foto: Michel wal, Wikimedia Commons
Jakarta -

Sejarah dan masa lalu sebuah bangsa bisa dipelajari melalui berbagai artefak yang ditemukan di negara tersebut. Salah satu artefak berharga yang ditemukan di Inggris adalah tablet Vindolanda.

Tablet Vindolanda pertama kali ditemukan di benteng utama Romawi yang ada di Inggris Utara. Setiap tablet yang ditemukan memiliki cerita yang berbeda, termasuk penjelasan tentang bagaimana kehidupan di perbatasan Inggris dan Roma pada masa-masa awal.

Agar semakin mengenalnya, berikut 5 fakta menarik selengkapnya tentang tablet Vindolanda dikutip dari laman Mental Floss.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Fakta Menarik Tablet Vindolanda

1. Berasal dari zaman Romawi Britania awal

Ketika kaisar Romawi Claudius menginvasi Inggris pada tahun 40-an Masehi, ia mengirimkan pasukan untuk membangun benteng di seluruh wilayah. Praktik ini terus berlangsung, bahkan ketika ia telah meninggal di tahun 54 Masehi.

Salah satu benteng yang dibangun dikenal sebagai Vindolanda pada tahun 85 Masehi. Letaknya di Northumberland sebuah daerah yang ada di Inggris Timur Laut berbatasan dengan Skotlandia.

ADVERTISEMENT

Diketahui, benteng Vindolanda dibangun dan dihancurkan selama sembilan kali dalam jangka waktu 500 tahun. Ketika ingin pergi, masyarakat akan menghancurkan benteng dan menutupi lokasi tersebut dengan tanah liat dan rumput.

Setelahnya mereka akan membangun benteng yang benar-benar baru ketika kembali. Berkat proses ini, oksigen tidak mencapai bawah tanah sehingga artefak dari benteng Vindolanda termasuk tablet terawetkan dengan sangat baik.

2. Tablet pertama ditemukan pada tahun 1973

Para ahli termasuk ahli barang antik Inggris, WIlliam Camden telah lama mengetahui bahwa Vindolanda menyimpan bukti sejarah Romawi kuno. Banyak orang yang datang ke situs tersebut hingga pertengahan abad ke-19.

Namun, penggalian ilmiah modern pertama kali dimulai setelah arkeolog Eric Birley membeli tanah tersebut di tahun 1929. Putranya, Robin Birley akhirnya bergabung dan mengambil alih seluruh proyek.

Siapa sangka, Robin Birley-lah yang menemukan tablet Vindolanda pertama di bulan Maret 1973. Ia menemukan dua pecahan kayu tipis, berminyak, dan sangat rapuh yang saling menempel.

Banyak kayu lain yang ditemukan, tapi tidak ada yang memuat pesan tulisan tangan. Hingga penemuan itu tidak ada pesan tulisan tangan di era awal Inggris Romawi yang pernah ditemukan.

Hingga akhir proyek jumlah tablet Vindolanda berjumlah lebih dari 1800 tablet. Meski tidak menyandang status dokumen tulisan tangan tertua di Inggris, tablet Vidolanda menjadi koleksi dokumen tulisan tangan terbesar yang Inggris Romawi miliki.

3. Penulisan di tablet

Tablet Vindolanda berbentuk lempengan kayu tipis yang dilapisi lilin. Meskipun ketika ditemukan lilin biasanya telah hilang, kata-kata yang terukir di kayu tersebut masih bisa terlihat.

Kata-kata tersebut terukir di kayu yang ditekan terlalu dalam dengan benda semacam pensil. Namun, tak sedikit juga tablet yang ditemukan Birley ditulis dengan tinta.

Tinta tersebut terbuat dari karbon, gom arab, dan air. Dengan demikian, diketahui bila menggunakan tinta untuk menulis pada kayu merupakan praktik yang lazim dilakukan di wilayah Inggris-Romawi pada saat itu.

4. Cerita di tablet pertama

Tablet Vindolanda yang pertama kali ditemukan Birley membantu validasi teori lama bila tentara terkadang mengenakan kaus kaki dan pakaian dalam ketika cuaca dingin. Pesan yang dapat dibaca dalam tablet Vindolanda pertama Birley berbunyi:

"Saya telah mengirimkan kepada Anda sepasang kaus kaki dari Sattua, dua pasang sandal, dan dua pasang celana dalam".

Hal ini membuktikan bila kaus kaki dan celana dalam tetap dikenakan tentara pada masa itu sebagai pakaian tambahan meski bukan seragam prajurit reguler.

Tidak banyak tablet Vindolanda yang membahas penduduk asli Inggris di wilayah tersebut. Namun ada satu tablet yang menyebut warga Inggris sebagai Brittunculi.

Brittunculi diartikan sebagai "orang Inggris yang malang" atau "orang Inggris kecil yang malang", catatan tersebut berbunyi:

"Warga Inggris tidak terlindungi oleh baju besi. Ada banyak sekali kavaleri yang tidak menggunakan pedang. Orang Inggris yang malang juga tidak berkuda untuk melempar lembing."

Sayangnya, materi yang tertulis dari tablet Vindolanda tentang orang Inggris tidak banyak ditemukan. Sehingga sulit untuk menarik kesimpulan tentang sikap umum masyarakat Romawi kepada masyarakat Inggris.

5. Penggunaan bahasa Latin

Pesan-pesan yang ditulis dalam tablet Vindolanda menggunakan bahasa Latin. Alasannya karena sebagian besar tentara yang ditempatkan di Vindolanda bukanlah tentara Romawi.

Mereka direkrut oleh kekaisaran dari wilayah lain dan dibayar sedikit dengan jaminan mereka akan diberikan kewarganegaraan Romawi setelah 25 tahun mengabdi. Pada periode pra-Hadrian, Vindolanda menjadi tuan rumah bagi pasukan dari Belgia, Belanda dan Spanyol utara.

Hal ini bisa terlihat dari tablet yang menampilkan informasi gaji hingga daftar persediaan. Secara umum, merek cukup melek huruf Latin.

Bukan hanya anggota militer dan keluarga mereka, para budak pada zaman itu juga berkomunikasi menggunakan bahasa Latin. Hal ini terlihat dari pesan seorang budak bernama Severus yang mengirim pesan kepada seseorang bernama Candidus.

Ia mengirim pesan tentang ketentuan untuk Saturnalia, sebuah festival pagan Romawi yang dirayakan pada bulan Desember. Pesan itu berbunyi:

".... untuk Saturnalia, saya meminta Anda untuk mengurusnya dengan harga 4 atau 6 keledai dan lobak dengan nilai tidak kurang dari 1/2 dinar."




(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads