Sebuah gergaji kuno yang berusia ribuan tahun ditemukan oleh ilmuwan di Situs Warisan Dunia UNESCO, Hattusa, Turki. Temuan gergaji kuno ini dinilai langka karena merupakan peninggalan peradaban Het pada masa lalu.
Hattusha sendiri tela ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986. Kota ini merupakan ibu kota kuno Kekaisaran Het, sebuah kekuatan besar di Timur Dekat pada akhir Zaman Perunggu (kira-kira tahun 1600-1180 SM).
Sejak tahun 1906, penggalian di Hattusha, di distrik BoΔazkale, telah menemukan artefak kuno yang tak terhitung jumlahnya, termasuk sebuah tablet dengan petunjuk bahasa misterius, sebagaimana dikutip dari situs Arkeonews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gergaji Berusia 2.500 Tahun
Sejak lama, Kota kuno Hattusa di Turki telah menjadi fokus penggalian arkeologis dan terus menghasilkan temuan menarik dari peradaban Het yang kini telah lenyap.
Terbaru ini, tim arkeologi yang dipimpin oleh Profesor Dr. Andreas Schachner dari Jerman berhasil gergaji langka berusia 2.500 tahun. Gergaji ini memiliki panjang sekitar 20 sentimeter dan ditemukan dalam bangunan zaman Galatia yang digunakan sekitar 2.250 tahun yang lalu.
"Tidak banyak contohnya. Kami dapat mengidentifikasi beberapa contoh dari periode Romawi selanjutnya. Namun, gergaji dari abad ke-3 SM belum terlihat, setidaknya di Anatolia," katanya dikutip dari Ancient Pages.
Menurutnya, keberadaan gergaji dari periode ini sangat jarang ditemukan. Hal ini menjadikannya penemuan yang menarik bagi dunia arkeologi.
Digunakan oleh Tukang Kayu
Profesor Schachner menjelaskan, bahwa mulanya mereka mengira itu bukan gergaji karena hanya terlihat dari lubang di kedua sisi (benda itu).
Kemudian setelah dianalisa, tim mengira itu sebuah gergaji yang memiliki pegangan setengah lingkaran.
"Jadi, tukang kayu pada masa itu mungkin menggunakan gergaji dengan cara memegangnya dari kayu dan memindahkannya,"ungkapnya.
Meskipun berusia ribuan tahun, gergaji ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan perkakas modern, menunjukkan bahwa manusia pada masa itu telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang maju dalam pembuatan alat-alat.
Menurut Profesor Schachner, gergaji Het memiliki perbedaan mencolok dengan gergaji masa kini, terutama pada ketebalan besi yang digunakan.
Namun, kemiripan dalam desain dan fungsinya memberikan gambaran bahwa manusia pada masa lalu tidak hanya memodifikasi alat kerja, tetapi juga mampu menciptakan perkakas yang efisien untuk kebutuhan mereka.
Penemuan Artefak Lainnya
Selain gergaji kuno, situs Hattusa juga telah mengungkap artefak lain. Baru-baru ini, para arkeolog melaporkan penemuan benda megah berbahan gading yang berusia sekitar 2.800 tahun.
Artefak ini mungkin merupakan bagian dari kotak kayu oleh tukang kayu. Dengan keunikan serta keindahannya, hal ini membuat gading tersebut menjadi artefak yang unik dan langka di BoΔazkΓΆy.
"Kami berada di persimpangan Anatolia Tengah dan Wilayah Laut Hitam. Kami melihat betapa pentingnya pengerjaan kayu di setiap periode, namun tidak ada jejak yang tersisa dari pohon yang ditebang dengan gergaji ini, atau gergaji Het hingga saat ini. Oleh karena itu, terima kasih kepada karya-karya ini, kita hanya dapat melihat sebagian kecil dari budaya mereka," tutur Profesor Schachner.
Lihat juga Video 'Arkeolog Ungkap Situs Gunung Padang Tempat Ritual Pemujaan':
(faz/faz)