llmuwan Ungkap Manusia Purba Berburu Berang-berang, Kulit dan Daging Jadi Incaran

ADVERTISEMENT

llmuwan Ungkap Manusia Purba Berburu Berang-berang, Kulit dan Daging Jadi Incaran

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 21 Des 2023 20:30 WIB
Apa Benar Rasa Vanila Pada Makanan Berasal dari Dubur Berang-berang?
Ilustrasi berang-berang. Foto: Getty Images/iStockphoto/LuVo
Jakarta -

Berang-berang bukan termasuk hewan yang lazim dikonsumsi manusia. Namun, baru-baru ini ilmuwan mengungkap hewan tersebut sering dijadikan santapan oleh manusia purba.

Dikutip dari IFLScience, arkeolog Jerman, Sabine Gaudzinski-Windheuser dan tim melakukan pengamatan terhadap pola makan manusia zaman Paleolitikum. Dari beberapa data, terungkap manusia purba sering memakan hewan pengerat tersebut.

Perkiraan para ilmuwan diperkuat oleh temuan pada tulang berang-berang yang ditemukan di situs Bilzingsleben di Jerman. Tim arkeolog mendapati sebanyak 94 berang-berang tersebut diduga hasil eksploitasi manusia saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini, bekas luka pada tulang berang-berang zaman Paleolitikum sangat jarang teridentifikasi dan hanya terjadi pada tulang terisolasi saja," ungkap Windheuser yang juga guru besar di Johannes Gutenberg-University, Jerman dikutip dari IFLScience, Sabtu (16/12/2023).

ADVERTISEMENT


Berang-berang Diambil Kulit dan Dagingnya

Di bawah kaca pembesar dan mikroskop digital, tulang berang-berang menunjukkan tanda-tanda bekas sayatan peralatan batu. Ilmuwan menduga berkas tersebut merupakan sisa proses pengambilan kulit dan daging.

Alasan mereka melakukan hal itu bisa jadi karena kandungan lemak tinggi yang dimiliki berang-berang. Kemampuan berang-berang dalam menghadapi ancaman pun menjadi alasan lain manusia purba banyak memburunya.

Studi ini kemudian menjadi jawaban atas asumsi yang mengatakan manusia purba mempunyai pola makan yang sempit. Dengan demikian, penemuan menunjukkan spektrum makanan manusia purba jauh lebih luas.

"Sampai saat ini, secara umum orang-orang di Eropa diperkirakan hanya memakan hewan buruan besar hingga sekitar 50.000 tahun yang lalu, dan hal ini merupakan perbedaan penting dalam strategi pola makan manusia modern yang lebih fleksibel," Windheuser.

Alasan Pengawetan

Alasan manusia purba lebih suka berburu berang-berang atau hewan yang tubuhnya lebih besar menurut ilmuwan adalah lebih mudah diawetkan. Selain berang-berang, hewan yang juga banyak dijadikan sasaran manusia purba adalah banteng dan badak.

"Sisa-sisa mamalia besar dari periode ini umumnya jauh lebih terawetkan dibandingkan mamalia kecil, belum lagi sisa-sisa tumbuhan," kata Windheuser.

Kebiasaan manusia purba dalam memburu berang-berang tidak diteruskan kepada generasi zaman sekarang. Namun, berburu hewan besar saat ini masih berlanjut baik untuk kepentingan konsumsi atau kejahatan (berburu gading gajah).

(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads